***
Nay merasa senang karena Mey menemaninya di apartemennya setelah seminggu lamanya ia berpindah tempat tinggal. Nay membersihkan apartemennya sekadarnya, lalu memasak makan malam untuk mereka. Kemudian ia menyiapkan kasur lipat untuk tempat tidur temannya.
Mereka juga menikmati kopi hangat dan menyantap camilan di sofa sambil menonton film terbaru dari layanan peraliran video favoritnya di layar televisi digitalnya. Film drama komedi itu membuat suasana lebih ceria.
Ketika sedang menonton film, Nay sesekali menjelaskan kejadian aneh yang ia alami kepada Mey. Tetapi temannya cuma tersenyum sebentar, lalu mengembalikan pandangannya ke arah layar televisi.
Nay menghela nafas panjang. Ia merasa agak kecewa dengan respon Mey. Ia berharap ada percakapan yang mengasyikkan dengan Mey, tetapi temannya itu malah larut dengan film yang mereka tonton.
Nay menatap jam dinding di atas televisi, jam 20.30. Ia memilih beranjak dari sofa lalu berjalan menuju kamarnya untuk mengambil ponselnya yang sedang mengisi ulang daya. Layar ponselnya menunjukkan angka seratus persen, baterai ponselnya sudah penuh. Nay mencabut kabel pengisi daya lalu menyalakan ponselnya.
Ia membalas beberapa pesan singkat dari teman-temannya yang menanyakan tentang kondisinya. Tiba-tiba kedua matanya tertuju pada akun Mey yang mengiriminya pesan singkat:Â
Nay, kamu baik2 aÂ
Pesan itu terpotong. Nay mengetukkan telunjuk kanannya di layar ponselnya untuk membuka pesan lengkap dari Mey.
Kini pesan itu terbaca dengan jelas:Â
Nay, kamu baik2 aja kan? Aku ngerasa khawatir. Harusnya aku nemenin kamu, tapi gimana lagi aku lagi lembur laporan buat pak bos. Besok aja kali ya. Sorry banget 'n take care.