Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dubai, Sebelum Romadhon Tiba

2 April 2022   23:41 Diperbarui: 3 April 2022   00:21 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: KhaleejTimes.com)

***

Hari-hari berikutnya mereka habiskan dengan menyusuri kota Dubai dengan mobil sewaan beserta sopir. Tetapi mereka tidak melakukan aktivitas jalan-jalan seperti itu setiap hari, sepanjang hari.

Pak Yahya cukup sibuk dengan pekerjaannya yang ia lakukan di kamarnya. Sehari-hari, Pak Yahya sering pulang larut malam karena ia harus memantau belasan perusahaan. Terkadang Pak Yahya mendadak bertemu dengan klien di malam hari, pergi ke luar kota, bahkan rapat di luar negeri.  

Selama di Dubai, Bu Yahya merasa lebih tenang dan lega karena Pak Yahya selalu berada di sampingnya. Pak Yahya hanya bekerja pagi hingga siang di kamar, selebihnya mereka sekeluarga bisa berjalan-jalan menyusuri kota Dubai.

Sementara itu, Amri dan Syifa bersekolah daring dengan guru-guru homeschooling-nya di pagi hingga siang hari. Syifa bahkan sempat mengikuti tes dari gurunya dan lulus dengan nilai sempurna. Mereka adalah anak-anak yang manis dan pintar.

Di suatu akhir pekan, mereka sempat mengikuti tur safari ke gurun pasir. Mereka sangat menikmati jalan-jalan menaiki unta. Mereka juga menikmati makan malam di sebuah restoran tenda di tengah gurun pasir dengan menu-menu khas Timur Tengah yang amat menggungah selera.

***

Tak terasa dua minggu sudah mereka berada di Dubai. Mereka sangat puas dengan trip kali ini. Rasanya program menenangkan diri sebelum bulan puasa sukses mereka jalani. Setiba di rumah, mereka justru merasa rindu dengan Dubai.

Akhirnya bulan suci Romadhon yang dinanti pun segera tiba. Malam hari menjelang tanggal 1 Romadhon, keluarga Pak Yahya bersiap akan menunaikan sholat tarawih di masjid yang letaknya di ujung belakang kompleks. Mereka akan diantar oleh sang sopir pribadi menuju masjid kompleks dengan salah satu mobil mewah mereka.

Marhaban Yaa Romadhon, Marhaban yaa Romadhon... Begitu kata-kata Pak Yahya dan keluarganya selama perjalanan menuju masjid. Bu Yahya memeluk lengan kiri Pak Yahya serasa meletakkan kepalanya di bahu kanan suami tercintanya. Amri dan Syifa yang duduk di baris belakang mobil segera mematikan ponsel mereka dan segera bersiap turun dari mobil.

Keluarga Pak Yahya berjalan di teras masjid dengan langkah pasti, siap menyambut bulan Romadhon yang suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun