Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dubai, Sebelum Romadhon Tiba

2 April 2022   23:41 Diperbarui: 3 April 2022   00:21 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: KhaleejTimes.com)

Kali ini untuk pertama kalinya mereka ke Dubai dalam rangka menenangkan diri sebelum bulan Romadhon tiba. Mereka berencana akan tinggal di Dubai selama dua minggu dan kembali ke tanah air persis sehari sebelum bulan puasa tiba.

Mereka duduk di kursi kelas satu yang sangat nyaman. Lama perjalanan Jakarta ke Dubai kira-kira delapan jam.

Selama di perjalanan, Pak Yahya melahap sejumlah buku-buku agama yang ia ambil dari perpustakaan pribadinya di rumah. Sedangkan Bu Yahya menonton video-video memasak dari YouTube.

Sesekali iBu Yahyamemilih saluran film yang menyediakan konten film drama Korea alias drakor. Ia terpaksa menontonnya agar bisa nyambung ketika ngobrol dengan Syifa yang sangat menyukai tayangan hiburan dari Korea Selatan itu.

Amri melahap tiga atau empat film scifi yang tersedia di saluran hiburan maskapai. Kalau sudah menonton film-film genre itu, ia tidak bisa diganggu. Ia melanggan sejumlah layanan video streaming di ponselnya hanya untuk menonton film-film scifi. Sebutkan salah satu judul film, Amri dengan lantang mampu menceritakannya kembali.

Selama di Dubai, mereka tinggal di sebuah unit serviced apartment yang lokasinya berada di pulau buatan Palm Jumeirah. Ini kali pertama mereka tinggal di sebuah apartemen. Sebelumnya mereka selalu menginap di hotel mewah.

Kak Sindi yang merekomendasikan apartemen itu karena view-nya sangat indah. Ia menjamin tujuan keluarga Pak Yahya untuk menenangkan diri sebelum menyambut bulan Romadhon akan tercapai.

***

Hari pertama, keluarga Pak Yahya lebih banyak mendekam di kamar saja. Sesekali mereka berjalan-jalan di taman apartemen hingga sekitar lingkungan gedung apartemen.

Betul kata Kak Sindi, apartemen itu sangat nyaman. Bangunannya bergaya moderen futuristik tetapi bagian dalamnya bernuansa klasik. Apalagi Bu Yahya sangat suka dengan interior bergaya klasik ala Eropa. Ia jatuh cinta begitu pertama kali menginjakkan kakinya di unit apartemen itu.

Suatu malam, Bu Yahya menelepon Kak Sindi. Ia mengutarakan keinginannya untuk membeli unit apartemen itu beserta isinya. Tidak lama Kak Sindi pun bergerak menggali informasi ke salah satu agen properti di Dubai dan menemukan kisaran harganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun