Mohon tunggu...
Garuda Hitam
Garuda Hitam Mohon Tunggu... profesional -

Garuda Hitam adalah cerita bersambung dengan genre spionase, kombinasi antara Da Vinci Code dengan James Bond, tentang intrik politik dan intelejen tingkat tinggi yang terjadi di tanah air. Kendati beberapa tokoh dan lembaga yang disebut dalam kisah ini benar-benar ada, cerita ini seratus persen fiksi alias khayalan. Kisah ini ditulis secara bergantian oleh Suka Ngeblog, Daun Ilalang dan Hes Hidayat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[12] Mengejar Penculik, Membelah Senja

6 Mei 2014   14:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:49 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Danau?"

"Halo Dosifa? Bisa dengar aku? Mereka kini berada di kompleks perumahan Danau Bogor Raya. Dan... Eh... Aku tak tahu apakah ini baik atau buruk. Mobil mereka berhenti..."

Ha? Berhenti? Remido benar, pikir Sigit. Jika mobil yang dipakai para penculik berhenti, itu bisa berarti baik. Atau buruk. Sigit memacu kendaraannya seperti kesetanan.

"Di mana mereka sekarang Remido?"

"Sudah dekat, Dosifa. Sekitar tiga ratus meter lagi. Seharusnya kau sudah bisa melihat mereka..."

"Oke. Aku sudah melihat mereka..."

Sigit menghentikan mobilnya sekitar sepuluh meter di belakang mobil yang digunakan para penculik. Mobil di depannya itu berhenti dalam kondisi yang agak tidak biasa. Roda kiri depan mobil itu naik di trotoar. Sigit menatap sekitar. Hanya rumah mewah dengan pagar tinggi yang terlihat. Dengan pintu gerbang yang terkunci rapat.

Sigit mengambil pistol Walther-nya, menyisipkan di balik pakaian dan dengan hati-hati mendekati mobil itu. Setelah dekat, dia mengacungkan pistolnya.

"Sekar? Kau di sana? Kau bisa dengar aku?"

Tak ada jawaban.

"Sekar? Kau..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun