"Danau?"
"Halo Dosifa? Bisa dengar aku? Mereka kini berada di kompleks perumahan Danau Bogor Raya. Dan... Eh... Aku tak tahu apakah ini baik atau buruk. Mobil mereka berhenti..."
Ha? Berhenti? Remido benar, pikir Sigit. Jika mobil yang dipakai para penculik berhenti, itu bisa berarti baik. Atau buruk. Sigit memacu kendaraannya seperti kesetanan.
"Di mana mereka sekarang Remido?"
"Sudah dekat, Dosifa. Sekitar tiga ratus meter lagi. Seharusnya kau sudah bisa melihat mereka..."
"Oke. Aku sudah melihat mereka..."
Sigit menghentikan mobilnya sekitar sepuluh meter di belakang mobil yang digunakan para penculik. Mobil di depannya itu berhenti dalam kondisi yang agak tidak biasa. Roda kiri depan mobil itu naik di trotoar. Sigit menatap sekitar. Hanya rumah mewah dengan pagar tinggi yang terlihat. Dengan pintu gerbang yang terkunci rapat.
Sigit mengambil pistol Walther-nya, menyisipkan di balik pakaian dan dengan hati-hati mendekati mobil itu. Setelah dekat, dia mengacungkan pistolnya.
"Sekar? Kau di sana? Kau bisa dengar aku?"
Tak ada jawaban.
"Sekar? Kau..."