Selama kurang lebih delapan tahun berkarir di Juve, Marotta akhirnya putuskan hengkang dimana perbedaan visi dengan Andrea Agnelli dan Pavel Nedved ditengarai menjadi penyebab.
Memikul sejumlah tanggung jawab untuk membawa Juve kembali berjaya, membuat Marotta mampu kumpulkan tujuh gelar Liga Italia, empat Piala Italia, dan empat Piala Super Italia.
Tak butuh waktu lama bagi Marotta pasca berpisah dari Juve untuk dapatkan destinasi anyar. Tepat pada Desember 2018, Inter Milan resmi menunjuk Beppe Marotta sebagai CEO yang baru, hanya kurang dari dua bulan setelah ia meninggalkan Juve.
"Mulai hari ini, aku akan menjadi bagian dari Inter yang hebat ini, sesuatu yang sangat aku banggakan, untuk memenuhi peran penting tersebut, menjadi manajer umum untuk aspek-aspek olahraga,"
"Ini tentu saja merupakan pengalaman dan bab penting dalam kehidupanku, penuh tanggung jawab besar, meski ini tentunya tidak membuat ku takut ketika kami berada di jalur yang penting, dan harus menjadi pemenang."
Bangkitkan Inter dari Keterpurukan
Jejak gemilang Marotta berhasil membuat Steven Zhang tertarik mendatangkannya. Terlebih, Inter yang merupakan tim raksasa tengah berada dalam kondisi yang memprihatinkan.Â
Mereka sulit bersaing dengan tim-tim besar lainnya, hingga keuangan tim yang berada pada titik tidak seimbang.
Jendela transfer musim panas 2019 kemudian menjadi panggung pertama Marotta untuk membenahi Inter. Salah satu pergerakan brilian Marotta adalah dengan mendatangkan pelatih Antonio Conte untuk gantikan peran Luciano Spalletti.Â
Setelah menetapkan pelatih kepala, pemain seperti Nicolo Barella, Romelu Lukaku, sampai Alexis Sanchez berhasil didatangkan.
Yang tak kalah penting, Marotta juga tak ragu menyingkirkan nama seperti Gabriel Barbosa, Mauro Icardi, Radja Nainggolan, sampai Joao Mario, yang dianggap cuma memperberat beban gaji.