Tebing pertama tempat foto bersama setelah dicermati berbentuk patung kepala ikan. Sedangkan di tebing yang sama, kalau dilihat dari sisi yang berbeda, malah berbentuk rupa kepala gajah. Unik ya, satu tebing untuk dua karya pahatan batu berbentuk dua binatang. Sungguh karya pahat batu yang luar biasa.
Masih banyak hal menakjubkan di Petra. Pahatan bukit yang menggambarkan patung seorang lelaki tanpa bahagian kepala, juga kaki binatang ternaknya. Lewati juga dinding bukit yang menyerupai celah sempit tapi bisa dilewati wisatawan.Â
Atau, saksikan kepandaian masyarakat saat itu yang sudah mempersiapkan dengan baik bagaimana air bersih dialirkan. Melalui parit kecil yang ada di sisi bawah bukit. Tak jarang masih ada sisa genangan air yang sudah menghijau dengan lumut.
Sesudah berjalan sekitar satu kilometer, maka diantara celah sempit dua bukit saya bisa menyaksikan kemegahan pahatan bukit yang sudah sangat mendunia keindahannya. Itulah The Treasury atau dalam Bahasa Arab disebut Al-Khazna.Â
Kita harus melewati celahnya lebih dulu, baru kemudian menyaksikan kemegahan monumen setinggi 39,5 meter itu seutuhnya.
Dibangun sekitar 2.000 tahun silam, rona kemerahan pahatan bangunan The Treasury inilah yang membuat penulis John William Burgon menyebutnya sebagai The Red Rose City. Aktor Harrison Ford makin mempopulerkannya lewat film Indiana Jones and The Last Crusade (1989).Â
Saya memang menyaksikan warna yang berbeda dari monumen The Treasury ini dibandingkan dengan bukit aslinya secara keseluruhan. Tapi karena jam kedatangan saya adalah pada tengah hari, maka saya melewatkan momentum menyaksikan rona kemerahan itu.Â
Biasanya, the best moment wisatawan bisa menyaksikan nuansa The Red Rose City adalah pagi hari, manakala diterpa sinar mentari sekitar jam tujuh. Petra sendiri mulai dibuka jam 6 pagi lho.