Entahlah, bagaimana perasaan warga Jakarta, andai M Taufik berpasangan dengan Anies Baswedan, sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta? Mungkin ada juga yang berpikiran sama seperti Habiburokhman, Ketua DPP Gerindra, yaitu menganggap bahwa M Taufik dipercaya punya kualitas, dan yang terpenting, saat ini M Taufik sudah menjadi orang yang bersih.
Semoga banyak warga Jakarta, yang juga punya pikiran seperti Habiburokhman ini, hehehe ...
Sayangnya, tidak sedikit juga orang yang justru mempertanyakan sikap Gerindra dalam pemberantasan korupsi.
Selain karena kasus M Taufik, ya coba saja telaah lagi, kasus korupsi berjamaah yang masih jadi prahara di DPRD Kota Malang, Jawa Timur.
Ada 41 dari 45 anggota dewan di sana, yang sudah ditetapkan statusnya menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Mereka semua, diduga menerima Uang Pokir alias pokok pemikiran.
Artinya, acapkali ada pembahasan bersama secara bipartit antara Pemkot Malang dengan DPRD Kota Malang, perlu tersedia Uang Pokir. Selain, ada juga yang terbelit gratifikasi dana kelola sampah.
Dari 41 anggota DPRD Kota Malang yang kena jerat dan terpaksa pakai rompi oranye KPK, berapa kader Gerindra yang ikut tersangkut?
Empat kader Gerindra!
Mereka - yang terlibat kasus suap ini - adalah Een Ambarsari, Teguh Puji Wahyono, Letkol (purn) Suparno, dan Selamet.
Menanggapi keterlibatan empat kadernya ini, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani menolak bila partainya justru yang disalahkan.