Pak Erte memandang para penghuni kontrakkannya yang begitu  antusias. Empok Romlah tampak berkaca-kaca karena nggak nyangka  aspirasinya didengar dan ditindak lanjuti oleh Pak Erte.
Empok Saidah, Mbak Jum beserta ibu-ibu yang lain, mulai  menghidangkan konsumsi yang telah disediakan. Hari ini semua wajah  memancarkan kebahagiaan. Di bibir mereka terulas senyum dan tampak  sumringah.
Sementara di pojok kontrakkan dekat tiang jemuran, tampak  buluk duduk termenung. Wajah pemuda tersebut kelihatan kusut. Tak ada  tanda-tanda kebahagiaan yang memancarkan wajahnya.
Neng Romlah yang menyaksikan hal itu langsung menghampiri pemuda tersebut.
"Lho...Bang Buluk kok nggak kelihatan bahagia? Kan kita  sekarang udah punya kamar mandi yang baru?" Tanya Romlah saat duduk di  sebelah Buluk.
Buluk melihat wajah janda demplon tersebut dengan muka memelas.
"Empok...begimane saya mau bahagia. Kan yang dijadiin kamar  mandi itu, kamar tidur saya. Terus sekarang saya mau tidur dimana?  Huwaaa..." Buluk pun menangis sejadi-jadinya.
Hihihi.....
Sekian.
Salam Sendu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H