Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ini Dia Cara Jitu Menghadapi "Haters"

17 Juni 2020   19:40 Diperbarui: 17 Juni 2020   19:54 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Eh, sebentar ... di Kompasiana, bisakah kita mematikan kolom komentar? Kalau saya amati, Kompasiana hanya punya pilihan "laporkan" atau "hapus." Nggak bisa nutup kolom komentar, dong. Jika belum ada, mungkin usul akan ditampung admin K?

3. Mengajukan somasi

Tapi namanya haters, saudara-saudara. Sudah banyak langkah yang  dilakukan Syahrini antara lain dengan menutup kolom komentar tadi supaya tidak memicu kericuhan antara haters dan lovers -nya, tetaaap saja haters bikin masalah.

Salah satunya yang baru-baru ini dilakukan seorang hater adalah bikin video nggak bagus yang menjelekkan nama baik artis yang punya banyak bisnis selain nyanyi.

Tadinya didiemin tapi makin kebangeten nggak tahu diri. Sama manager Syahrini dan suaminya, diputuskan untuk mengambil jalan hukum. Somasi.

Efek jeranya semoga nggak hanya bagi pelaku tapi juga bagi haters Syahrini lain, yang nggak jemu bikin fitnah, omongan dan tindakan yang bersumbu pendek dan nggak dipikir panjang terlebih dahulu.

Di luar negeri, pihak Syahrini juga nggak diam begitu saja dengan isu miring dengan Opa Laurens. Opa bikin isu di akun instagramnya. Si pria Belanda itu juga kami temui waktu di Swiss. Sekilas,  orangnya keliatan baik tapi ternyata cari gara-gara juga dia. Sekarang bingung, sudah lansia dapat somasi juga.

Begitu pula di Jerman. Dalam kehidupan nyata, orang Jerman mengandalkan Anwalt alias Lawyer atau pengacara. Ini penting demi membela hak pribadi. Jika terganggu tetangga atau teman, telpon saja pengacara. Perkara memang bisa selesai, tapi tagihannya itu, lho ....

Jangan lupa. Kisah penyeretan haters ke pengadilan pernah dilakukan Kompasianer Sutomo Paguci yang memiliki klien teman baik saya Kompasianer bunda Khadijah. Yang diseret juga Kompasianer. Zaman itu heboh banget.

Sekarang semua sudah hilang tak berbekas. Semoga ini jadi catatan bagi kita semua ya, ngeblog bareng di Kompasiana nggak usah cari perkara. Yang rajin nulis, rukun paling enak karena aman dari badai.

4. Blocking

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun