Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerpen: Kembalikan Suamiku

18 Februari 2016   17:24 Diperbarui: 19 Februari 2016   01:44 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah mengapa, tekanan Patricia untuk hengkang dari rumah, aku simpan dalam hati saja. Terpendam bersama asa yang tak pernah padam.

***

Suatu hari, kami bertengkar. Mempermasalahkan mertua yang tidak suka padaku. Aku kukuh. Aku tak mau tunduk pada keinginan mertuaku. Aku pikir, masalah keluarga kami, harusnya kami yang selesaikan. Mertua tidak boleh ikut campur.

Niko kalap. Ia mendorongku. Aku terjatuh. Kepalaku dipukul. Perutku ditendang ... sampai ... ketubanku pecah!

“Help, me God!!!“ Aku berteriak sekuat tenaga.

Patricia datang karena mendengar suara ribut-ribut dari tadi. Ditariknya tangan Niko. Suamiku badannya terlalu kuat, Patricia terbanting. Aku menjerit. Menjerit karena kesakitan dan sedih melihat apa yang terjadi di rumah kami.

Niko membanting pintu. Ia pergi. Pergi di saat yang kurang tepat.

Tertatih, Patricia meraih telepon di atas meja. Nomor 112.

Tak berapa lama, ambulans datang menjemputku. Membawaku ke sana. Patricia menemaniku. Niko? Entah aku tak tahu ....

Kuminta Patricia menelpon mama agar menjemput Maike dari taman kanak-kanak. Untung suster mau meminjamkan telepon. Kami lupa bawa. Panik tersingkap di dada.

Lima jam kemudian, lahirlah Matthias. Caesar. Bayi yang benar mirip Niko, suamiku.  Jabang bayi itu, seperti keluar dari mesin foto kopi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun