Walhasil, kompasianer Cici mengeksekusi bakso ke dapur dan tidak disajikan. Yang senang, tetangga sebelah. Anjingnya dapat bakso.
2. Sambal kacang (gado-gado)
Waktu membantu mbak Andi mempersiapkan makanan Indonesia bagi tamu VIP dari KBRI Berlin, saya heran... kok gado-gado dicampur sekalian sambal kacangnya? Bukannya siram sendiri?
Sekarang saya mengerti sebabnya. Dalam acara yang kami adakan beberapa minggu lalu itu, banyak tamu tidak menyentuh gado-gado yang disajikan terpisah. Artinya, sayuran sendiri, sambal kacang sendiri, krupuk sendiri.
Pelajaran berharga yang berasal dari sebuah kesalahan.
3. Krupuk
Tiga dos kerupuk udang saya goreng. Suami menggoreng satu plastik kerupuk singkong pedas. Ditambah mbak Andi membawa ceriping melinjo.
Rupanya masih banyak sisanya. Orang Jawa identik dengan krupuk. Makan tanpa krupuk, gimana rasanya? Atau ... Bisa jadi karena orang Jerman nggak suka yang goreng-goreng? Nanti batuk? Haaaa ... Saking banyaknya saya bagi tetangga sekampung. Pesta kerupuk!
4. Kolak pisang
Waktu kecil, saya biasa beli kolak pisang di warung tetangga. Tak heran kalau sampai hari ini saya masih suka sekali dan sering membuatnya sendiri di Jerman, meski pisang Jerman beda kemanisannya.