Dua jam kemudian, suami pulang ke rumah.
“Dua jam lagi tamu datang. Kuwehnya mana?“
“Waduuuuh ... lupa, buuuuu.“
“Idihhh ...“ Saya panik, kecewa. Nano-nano.
Bingung. Meski tamu nanti akan mengunjungi kantor suami di lantai bawah tapi kok nggak enak ya, jauh-jauh (300 km) nggak ada jamuannya. Kasihan dan kurang pantas.
Diam-diam, saya ke kebun. Kok, plumnya cuma limaaaa? Apel juga belum matang. Segera periksa kulkas, adanya cuma persiiiik. Ahhhh ... bisakah? Pasti bisa. Saya potong sedikit, kunyah. Wow, manis. Barangkali bisa deh dibikin kuwehhh ... Coba.