Mohon tunggu...
Gabriel KukuhWirayudha
Gabriel KukuhWirayudha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi fotografi

Selanjutnya

Tutup

Horor

Penghuni lama di kos baruku

29 November 2024   13:59 Diperbarui: 29 November 2024   13:59 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba, suara berbisik muncul dari belakangku. "Kamu gak sendiri di sini..."  

Aku langsung lari keluar kamar tanpa mikir dua kali. Pas sampai luar, ibu kos lagi duduk di ruang tamu, santai banget. Aku cerita sambil ngos-ngosan, tapi dia cuma senyum tipis.  

"Namanya juga rumah tua, Nak. Biasa ada 'penghuni lama'. Mereka ramah kok, asal kamu nggak ganggu."  

Ramah apanya?! Aku langsung nginep di rumah temen malam itu. Tapi anehnya, pas aku cerita, dia malah bilang, "Oh, lo kos di situ? Gue kira udah kosong bertahun-tahun..."  

Lho, terus yang aku temuin tadi siapa?

____&____

Setelah malam neraka itu, aku akhirnya balik lagi ke kosan. Bukannya aku berani, tapi ya gimana, aku nggak punya tempat lain buat tinggal. Kosan temen udah penuh, dan aku nggak cukup duit buat cari tempat lain. Jadi, dengan modal doa seadanya, aku masuk lagi ke rumah itu.

Siang harinya, aku berusaha cari jawaban. Aku tanya-tanya tetangga sekitar. Kebanyakan cuma geleng-geleng kepala pas aku sebutin alamat kosanku. Tapi ada satu bapak tua, mangkal di warung rokok depan gang, yang akhirnya buka mulut.

"Oh, kosan itu? Dulu yang punya namanya Bu Ratmi. Orangnya baik, sering bantu warga sekitar. Tapi anaknya..." Dia berhenti, seolah-olah ragu buat lanjut.

"Anaknya kenapa, Pak?" Aku makin penasaran.

"Katanya sih, anaknya nggak normal. Sering teriak-teriak malem-malem. Trus suatu hari, dia hilang gitu aja. Orang-orang bilang... ah, sudahlah. Mending kamu pindah aja, Nak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun