Mohon tunggu...
Furqan Cholish
Furqan Cholish Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa

Ilmu Tanpa Amal Bagaikan Pohon Tak Berbuah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tazkiyat Al-Nafs

12 November 2024   07:45 Diperbarui: 12 November 2024   07:54 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang mereka perbuat.

Allah menciptakan perempuan sebagai makhluk yang indah. Seluruh tubuhnya terlihat memesona. Kaum perempuan pun bangga dengan keindahan tubuhnya. Tidak sedikit kaum perempuan yang senang memperlihatkan keindahan tubuhnya kepada orang lain, terutama kepada lawan jenis. Mereka bagaikan bunga-bunga yang memesona yang keberadaannya mengandung kumbang-kumbang datang bertandang. 

Allah menjelaskan daya pesona perempuan dalam Q.S. Ali Imran [3]: 14 yang artinya berbnyi, “Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.”

Menghadapi canggihnya strategi setan dalam menjerumuskan orang-orang beriman agar tergoda berbuat zina, Allah membimbing mereka supaya menjaga pandangannya agar tidak memandang perempuan atau laki-laki yang bukan mahranya. 

Strategi ini sangat ampuh karena menutup segala jalan yang mengarah kepada perbuatan keji, rendah, hina, dan tak bermartabat tersebut, menurut Al-Qur’an, menjaga pandangan dari lawan jenis yang bukan mahram merupakan strategi tepat yang menjamin seorang beriman terhindar dari kemungkinan berbuat zina. 

Dalam penggalan Q.S.An-Nur [24]: 30, yaitu “demikian itu lebih suci bagi mereka.” Maksudnya, lebih menjamin kesucian seorang laki-laki dan perempuan dari dosa zina, baik zina mata, zina lidah, zina tangan, zina mulut, maupun zina dahsyat. Allah sangat bijaksana dalam mengajak orang-orang beriman untuk menjaga pandangan dan memelihara kemaluan. 

Tidak hanya mengajak laki-laki beriman, tetapi juga perempuan beriman, sebab perempuan pun manusia yang juga memiliki ketertarikan kepada lawan jenis. Oleh sebab itu, Allah membimbing perempuan-perempuan beriman dengan bimbingan yang lebih rinci sebagaimana dijelaskan pada ayat Al-Qur’an berikut ini. (Q.S. An-Nur [24]: 31)

وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۝٣١

Artinya:

Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. 

Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (sesama muslim), hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun