Mohon tunggu...
Funy Febrianti
Funy Febrianti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerpen "Umi Kalsum"

22 Januari 2018   21:26 Diperbarui: 22 Januari 2018   22:02 5955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Sayang, aku tak punya pendapat. Aku tahu aku anak Mak Mirah.Lebih dari itu, ndak, katanya kesal.

Pemuda Ichwan yang terkenal kemurung-murungan itu anak keenam Mak Mirah, penjual jamu di kampungku.Ia dua tahun lebih tua dariku, dan dulu pernah melamar si Romlah tapi di tolak oleh gadis itu. Ia jadi linglung, lalu seperti menyadari untungnya ia pun melanjutkan:

-Mudah-mudahan kau berhasil, kawan.

Aku diam. Kami diam dengan pikiran masing-masing.Dan ketika kulihattemanku itu tak bergerak-gerak lagi aku teruskan pembicaraanku.

-Aku tak pasti, kawan. Ichwan tergolek lagi menghadap aku.

-Apanya yang tak pasti?

-Kau sudah tidur?

-Belum

-Si Umi

-Jadi kau sudah tahu?

-Maksudmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun