Eksperimen Zimbardo tidak etis karena kurangnya persetujuan yang diberikan secara lengkap, pelecehan terhadap partisipan, dan kurangnya pengarahan yang tepat. Temuan yang lebih baru menunjukkan bahwa ada masalah etika signifikan lainnya yang membahayakan status ilmiah eksperimen tersebut, termasuk fakta bahwa para peneliti mungkin telah mendorong perilaku yang kasar.
Kurangnya Generalisasi
Kritikus lain menyatakan bahwa penelitian ini kurang dapat digeneralisasikan karena berbagai faktor. 6 Sampel peserta yang tidak representatif (kebanyakan laki-laki kulit putih dan kelas menengah) menyulitkan penerapan hasil ke populasi yang lebih luas.
Kurangnya Realisme
Eksperimen Penjara Zimbardo juga dikritik karena kurangnya validitas ekologisnya. Â Validitas ekologis mengacu pada tingkat realisme yang dengannya simulasi eksperimen cocok dengan situasi dunia nyata yang ingin ditirunya.
Meskipun para peneliti telah berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan kembali suasana penjara, tidaklah mungkin untuk meniru semua variabel lingkungan dan situasi kehidupan penjara dengan sempurna. Karena mungkin ada faktor-faktor yang terkait dengan suasana dan situasi yang memengaruhi perilaku peserta, hal itu mungkin tidak benar-benar menggambarkan apa yang mungkin terjadi di luar laboratorium.
Kritik Terbaru
Pemeriksaan terkini atas arsip percobaan dan wawancara dengan para peserta telah mengungkap berbagai masalah utama terkait metode, desain, dan prosedur penelitian yang digunakan. Secara bersamaan, hal-hal tersebut mempertanyakan validitas, nilai, dan bahkan keaslian penelitian.
Laporan-laporan ini , termasuk pemeriksaan catatan-catatan penelitian dan wawancara-wawancara baru dengan para peserta, juga menimbulkan keraguan terhadap beberapa temuan dan asumsi-asumsi utamanya.
Di antara masalah yang dijelaskan:
Salah satu peserta menyatakan bahwa ia berpura-pura mengalami gangguan jiwa sehingga ia dapat meninggalkan percobaan tersebut karena ia khawatir tidak akan lulus kelasnya.