Mohon tunggu...
Frumend Oktavian
Frumend Oktavian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Don't forget to be happy#🤗🫡⚽

#FrutaMin BL:Katakan saja begini; Jika saja Engkau jatuh(cinta/terluka) - (kepada/karena) siapapun atau apapun, cobalah untuk menulis sesuatu, apa pun saja itu, Menulislah!..Barangkali dengan menulis Engkau akan tetap terus jatuh. Ya, jatuh dalam pelukan cinta yang paling tulus lalu bangkit dengan luka yang telah sembuh dengan mulus dalam tulisan yang pernah Engkau Tulis; Sendiri.#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Upaya Pencegahan Bunuh Diri

2 Februari 2024   13:00 Diperbarui: 28 Februari 2024   19:13 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

       Kedua, selalu berpikir positif. Individu perlu untuk mengawasi pikiran mereka dan diharapkan tidak terpengaruh oleh pikiran negatif baik itu dari luar (lingkungan) maupun dari dalam (diri sendiri). Lebih lanjut, dalam dirinya individu harus tetap berupaya agar tidak melemahkan diri sendiri dengan selalu berpikir bahwa mereka tidak mampu menghadapi segala persoalan yang ada, tetapi sebaliknya secara pribadi mereka harus menanamkan keyakinan bahwa mereka mampu menghadapi segala persoalan dan masalah yang ada.  Ketiga, sikapi masalah dengan ketenangan jiwa. Semua tantangan dan masalah dalam hidup tentunya ditemui oleh siapapun di dunia ini, menghindar dari masalah dan tantangan yang ada bukanlah cara yang terbaik. Ketika individu semakin terbiasa mengatasi masalah maka ia juga akan semakin mudah melalui hambatan yang terjadi dalam hidupnya dan akan berkembang pesat dalam menjalani proses kehidupan di masa mendatang.

2. Upaya Pencegahan Bunuh  Diri oleh Keluarga

      Dalam hubungannya dengan fenomena bunuh diri, anggota keluarga dapat berpartisipasi dalam mengupayakan pencegahan bunuh diri secara efektif, yaitu sebagai berikut; pertama, kenali tanda-tanda percobaan bunuh. Kemudian mencari tahu masalah penyebab, alasan dan motif dari tindakan ingin bunuh diri. Lalu, keluarga membantu mengarahkan individu untuk keluar dari masalah yang dihadapinya dan menuntun jalan hidup individu pada tujuan hidupnya.

       Kedua, membina hubungan yang erat dan harmonis. Dalam pemahaman ini di dalam lingkungan keluarga, individu tidak boleh dikucilkan, dipandang rendah dalam kehidupan keluarga serta berusaha untuk  tidak membanding-bandingkan diri mereka dengan anggota keluarga yang lain. Ketiga, tunjukan solidaritas keluarga ingin menolong ketika individu ada dalam masalah. Keempat, anggota keluarga harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi individu yang sedang bermasalah. Kelima, keluarga harus bersedia membantu dan mengajarkan cara penyelesaian masalah kepada individu yang bersangkutan secara bertahap.

3.  Upaya Pencegahan Bunuh Diri oleh Masyarakat

      Selain memberikan andil dan mempengaruhi aksi-aksi bunuh diri, lingkungan masyarakat yang juga diyakini sebagai agen of change dapat membantu meminimalisir terjadinya fenomena bunuh diri dengan memperhatikan hal-hal berikut; pertama, masyarakat harus tanggap dalam memberi bantuan semampunya terutama bagi individu yang bermasalah dengan cara memberi hiburan agar mereka tidak tertekan dan stres dengan keadaan hidupnya. Kedua, masyarakat jangan membenci, menyindir dan mencaci maki individu yang telah  gagal  melakukan percobaan bunuh diri terutama bagi para remaja, melainkan masyarakat harus menghargai hidupnya dengan cara membantu mereka untuk keluar dari persoalan hidup yang sedang dialami.

      Ketiga, masyarakat harus mencari solusi untuk mencegah terjadinya fenomena bunuh diri dengan cara bekerja sama dengan lembaga rehabilitas. Masyarakat melalui lembaga rehabilitas ini hendaknya mengajarkan, menanamkan dan menumbuhkan semangat tentang arti kehidupan dengan cara menghargai kebebasan individu, namun kebebasan sewajarnya. Keempat, lembaga rehabilitas harus tetap membangun kerjasama  dalam menyembuhkan derita dari pasien dan harus mengobatinya secara signifikan tanpa kenal lelah.

4. Upaya Pencegahan Bunuh  Diri oleh Media Massa

     Media massa dalam kaitannya dengan fenomena bunuh diri, sejatinya memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pencegahan bunuh diri dan peningkatan derajat kesehatan jiwa. Dalam hal ini, media massa tidak hanya berperan sebagai penyebar informasi namun juga sebagai sarana untuk menghapuskan stigma dan diskriminasi terhadap penyintas bunuh diri.Dalam jangka panjang, peran media massa dapat menjadi sangat signifikan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kesehatan jiwa seseorang sehingga dapat menekan penyebaran angka bunuh diri. Meskipun pemberitaan mengenai bunuh diri tidak selalu memiliki efek langsung, namun dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku individu di masa depan. Oleh karena itu media massa dalam membantu mencegah fenomena bunuh diri sebaiknya melakukan hal-hal berikut; Pertama, laporan tentang bunuh diri perlu ditekankan bahwa setiap bunuh diri merupakan kerugian bagi masyarakat. Kedua, hati-hati menayangkan "celebrity suicide", jangan dianggap sebagai tindakan pahlawan. Berikan publikasi yang minimal terhadap hal tersebut. Ketiga, hindari memberikan penjelasan yang rinci tentang cara dan tempat bunuh diri, karena masyarakat ingin tahu dan melihat tempat tersebut dan mungkin pula melakukannya dengan motif dan cara yang sama. Bila terdapat tempat dengan risiko tinggi, maka media perlu menekankan bagaimana cara membuatnya lebih aman untuk mengurangi kejadian bunuh diri.

      Keempat, bunuh diri tidak terjadi karena faktor tunggal. Jangan menyalahkan korban, karena tindakan tersebut disebabkan oleh kombinasi berbagai penyebab. Tekankan bahwa gagal bercinta, tidak lulus ujian, gagal berangkat ke luar negeri bukan merupakan penyebab bunuh diri. Masyarakat perlu diberi informasi bagaimana cara menghindari tindakan bunuh diri. Kelima, pemberitaan bunuh diri di media massa merupakan beban yang memalukan bagi keluarga. Beritakan tanda-tanda yang perlu diwaspadai yaitu bencana sosial, masalah ekonomi dan gangguan jiwa (khususnya depresi). Pada situasi tersebut perlu adanya kerja sama yang erat dengan petugas kesehatan.

       Keenam, berikan penjelasan dampak bunuh diri kepada individu yang selamat, serta akibat terhadap individu itu sendiri baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jelaskan tentang miskonsepsi, budaya, keyakinan dan mitos tentang bunuh diri. Menumbuhkembangkan kewaspadaan dan mengubah pemikiran masyarakat merupakan salah satu dari tanggung jawab media dalam upaya pencegahan bunuh diri. Ketujuh, media lokal dapat memberikan informasi tentang "hotline service", pusat pencegahan krisis, pusat pengobatan keracunan, atau LSM yang dapat memberikan bantuan kepada individu dan keluarganya. Kedelapan, pemilihan kalimat seperti  "bunuh diri yang berhasil" atau  "bunuh diri yang lengkap" sangat berpengaruh dalam persepsi negatif masyarakat dalam upaya pencegahan terjadinya bunuh diri. Media massa perlu bekerja sama dengan petugas kesehatan sebelum menayangkan berita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun