Mohon tunggu...
Frista Najwa irfana
Frista Najwa irfana Mohon Tunggu... Mahasiswa - BKI 1B

Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Asbab An-Nuzul dan Macam-macam Asbab An-Nuzul

11 November 2024   11:02 Diperbarui: 11 November 2024   11:07 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

B. MACAM - MACAM ASBAB AN NUZUL

Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat dibagi kepada;

1. Ta'addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid

Beberapa sebab yang hanya melatar belakangi turunnya satu ayat/ wahyu.

Terkadang wahyu turun untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab,3 misalnya turunnya Q.S. Al-Ikhlas: 1-4, yang berbunyi:

Artinya: "Katakanlah:"Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula di peranakkan. Dan tiada seoarangpun yang setara dengan dengan dia.

Ayat-ayat yang terdapat pada surat di atas turun sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik makkah sebelum nabi hijrah, dan terhadap kaum ahli kitab yang ditemui di madinah setelah hijrah.

Contoh yang lain: "peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah(dalam shalatmu) dengan khusyu'.

Ayat di atas menurut riwayat diturunkan berkaitan dengan beberapa sebab berikut;

a. Dalam sustu riwayat dikemukakan bahwa nabi saw. Shalat dzuhur di waktu hari yang sangat panas. Shalat seperti ini sangat berat dirasakan oleh para sahabat. Maka turunnlah ayat tersebut di atas. (HR. Ahmad, bukhari, abu daud).

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa nabi saw.. Shalat dzuhur di waktu yang sangat panas. Di belakang rasulullah tidak lebih dari satu atau dua saf saja yang mengikutinya. Kebanyakan diantara mereka sedang tidur siang, adapula yang sedang sibuk berdagang. Maka turunlah ayat tersebut diatas (HR.ahmad, an-nasa'i, ibnu jarir).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun