Setelah acara briefing mulailah Rakuti dan Pak Yunus bekerja, Pak Yunus memeriksa dokumen-dokumen ekspor Impor nasabah yang sudah diproses Rakuti di meja kerjanya. Beberapa dokumen disisihkan dan diberikan kembali kepada Rakuti. Rakuti sempat tercekat melihat banyaknya dokumen yang diberikan Pak Yunus ke mejanya.
"Apakah pekerjaan saya ada yang salah Pak?"
"Oh tidak, sudah betul semua, hanya saja kamu belum memparaf lembar checklistnya."
Rakuti memeriksa map itu, dia masih ingat betul, dokumen didalamnya bukanlah dokumen yang diprosesnya semalam.
"Maaf Pak, ini yang mengerjakan Mentari, semalam dia membantu saya lembur di kantor. Mungkin dia lupa membubuhkan paraf," ujar Rakuti.
"Mentari...Mentari yang mana maksudmu?" Pak Yunus mendadak tertegun mendengar nama itu.
"Mentari dari cabang ini juga yang membantu saya lembur, memangnya kenapa?"
Raut wajah Pak Yunus mulai menampakan kengerian tapi dia berusaha menutupinya dengan senyuman dan berkata"Tidak...tidak apa-apa, sudah kamu saja yang paraf ya."
Pak Yunus kembali ke tempatnya lalu menyibukan diri dengan memeriksa dokumen lain di mejanya.
Rakuti mulai merasa aneh melihat gelagat Pak Yunus, diapun bertanya lagi
"Tapi memang ada kan Karyawan yang bernama Mentari?"