Mohon tunggu...
Freya
Freya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

suka menulis cerita silat, misteri dan horror

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lembur

13 September 2024   18:02 Diperbarui: 13 September 2024   18:06 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi selama aku di sini belum pernah melihatmu," Rakuti mulai kebingungan.

Mentari menoleh ke arah Rakuti lalu tersenyum

"Tentu saja kamu kan belum lama di sini, aku memang cuti agak lama jadi kita belum sempat ketemu."

Rakuti bisa menerima penjelasan itu, dia baru seminggu bekerja di bank itu. Bisa jadi dia memang belum pernah bertemu dengan Mentari. Tetapi dia masih merasa heran dengan kedatangan Mentari yang tiba-tiba di malam itu. Ada sedikit rasa takut di hatinya yang membuat buku kuduknya merinding, namun perasaan itu ditepisnya apalagi melihat tumpukan pekerjaan di mejanya. Saat ini dia benar-benar memerlukan bantuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Ah, mungkin karena Pitaloka tidak bisa datang jadi Pak Adi menyuruh Mentari membantuku, tapi lumayanlah ada yang menemani bekerja, batin Rakuti lalu kembali meneruskan pekerjaannya.  Sesekali Rakuti melirik ke arah Mentari, wanita itu bekerja sangat cepat sepertinya dia sudah berpengalaman.

Rakuti sebenarnya ingin mengajak Mentari berbincang lebih banyak, namun melihat banyaknya tumpukan dokumen di meja yang membuat matanya sepet, diurungkannya niatnya untuk mengajak Mentari mengobrol lebih banyak.

Malampun semakin merayap, kurang lebih sudah dua jam Rakuti bekerja bersama Mentari. Dilihatnya Mentari sudah mengumpulkan map-map berisi dokumen ke meja Ibu Gayatri.

Mentari menghampiri Rakuti di mejanya dan berkata

"Sudah ya, aku pulang duluan supaya tidak kemalaman di jalan."

Rakuti melihat ke arah jam di komputer, waktu sudah menunjukan pukul 23.15.

"Aku antar pulang ke rumah ya, hari sudah malam tidak aman seorang wanita jalan malam sendirian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun