Â
Saya, hanya membayangkan apa yang terjadi di luar. Masih menikmati hangatnya tidur di dalam tenda dipeluk oleh sleeping bag pinjeman. Semoga mereka berhasil memburu babinya dan dimakan bersama-sama. Saya akan keluar di saat yang tepat, seperti tidak tahu apa yang terjadi, dan hanya menikmati hasil masakan mereka.
"Itu ngapain anak-anak jam segini tiduran, ngapain kita ke gunung kalo cuma pindah tidur doank" Suara Bang Rudi masih terdengar.
Saya masih tetap di tempat, menikmati tidur dan berimajinasi....
imajinasi....
imajinasi....
imajinasi....
"ARGHHHHH"
Semuanya pudar ketika mereka semua masuk di tenda, dan saya merasa kepanasan karena sempitnya tenda yang kuota maksimalnya hanya empat orang diisi lima orang, berukuran raksasa. Belom lagi harus menghirup udara kaos kaki Paul.
Ah, Saya merindukan planet Pinus.
Â