Mohon tunggu...
Frey Immanuel
Frey Immanuel Mohon Tunggu... -

menulis dengan sederhana. \r\n var sc_project=11800296; var sc_invisible=0; var sc_security="c1965a9a"; var scJsHost = (("https:" == document.location.protocol) ? "https://secure." : "http://www."); document.write("");

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Papandayan Trip, Part 6: Di Balik Sebuah Cerita

5 April 2016   17:32 Diperbarui: 5 April 2016   18:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam sebuah tenda berwarna kuning, di Pondok Selada, Gn. Papandayan.

Suasana hujan setengah hati, sekitaran tenda penuh dengan lumpur dan tanah basah. Licin. Kegelapan malam hujan membuat malam itu kurang indah untuk dinikmati.

 "BABIK.... BABIK!!!!, ati-ati woy" orang di kejauhan.

"Di mana di mana?" orang di kejauhan 2 ikut menimpali

"Itu dia di sana" Bang Ferdy menunjuk sesuatu.

"Liat kemari dia" Andry kemudian terlihat mulai panik.

"Gede juga oi" Paul menimpali, sambil bersihin sepatu bootnya yang penuh dengan tanah, dan basah kena hujan.

"Sampah-sampah disingkirin, bawa masuk tenda!" Aldo kemudian memerintahkan anak-anak buat masukin sampah yang ada di sekitaran tenda.

"Gilak, babiknya gede banget! ati-ati woy" Miko ga sengaja ikutan nimbrung, sambil ngeliatin foto-foto di iPadnya.

"MANA BABIK? BAWA SINI, KITA MAKAN RAME RAME!!!!" Bang Rudi keluar tenda, dan bawa pisau lipet dengan gagahnya mau melawan itu babik.

"......................................................."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun