Mohon tunggu...
Frey Immanuel
Frey Immanuel Mohon Tunggu... -

menulis dengan sederhana. \r\n var sc_project=11800296; var sc_invisible=0; var sc_security="c1965a9a"; var scJsHost = (("https:" == document.location.protocol) ? "https://secure." : "http://www."); document.write("");

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Papandayan Trip, Part 6: Di Balik Sebuah Cerita

5 April 2016   17:32 Diperbarui: 5 April 2016   18:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sersan kemudian berdiri, Pvt. Jo kemudian sedikit heran, ia kaget dengan reaksi sersan L.

"Sersan?"

"Kenapa? Bukannya kau minta aku untuk memimpin misi ini? Sekarang siapkan teman-teman. Kita tidak akan mati di sini. Sekarang kita harus hadapi Babi perang itu. Aku tidak akan diam, kita menang dan menaklukan gunung ini, atau kita mati dengan perjuangan mendapatkannya"

"Siap sersan! HOOORAAAHHH!!!!!" Pvt. Jo berkaca-kaca matanya, entah kelilipan atau dia terharu mau mati bareng.

Moncong Warhog berbelok, mengarah tepat di depan Sersan dan timnya. Muka Sersan berseri-seri.

"Hahahahahahahahah, huahahahahahaha....  MAJUUUUUUU....."

Moncong tersebut menembak dengan suara sangat keras, menghentikan jantung.

DEG.. DEG.. DEG.. DEG..

 

HENING. GELAP.

GMT+07, 19.00 WIB LEVEL 0

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun