Memori terakhir sersan hanyalah bayangan kesedihan Yuja. Â HENING. GELAP.
Â
KEGELAPAN MALAM, SEMESTA LUAR
Sersan membuka matanya, bintang-bintang itu semakin terang. Ia tahu, keputusannya meninggalkan seorang yang ia kasihi adalah sebuah kesalahan. Waktu memang relatif. Hidup itu singkat. Ia tahu bahwa keputusannya untuk pergi adalah kesalahannya. Namun, berharap waktu akan berpihak itu kebodohan yang berbeda.
"Mungkin Yuja sudah menduga, waktu yang kami miliki lebih singkat dari yang aku kira, dia tau waktunya sudah usai. tapi aku memilih untuk tidak di sisinya. Dan, sekarang aku menyia-nyiakan waktu yang ada dengan omong kosong, setidaknya, aku masih punya harapan. Aku masih bisa melakukan sesuatu untuk orang lain. Dan, jika hanya ada 0,0005 % kesempatan, aku akan gunakan sebaiknya, supaya aku bisa kembali ke Yuja, kali ini tidak untuk pergi lagi, melainkan menikmati waktu kami yang singkat ini, Yuja sekali lagi aku akan menjelajahi waktu untukmu."
Bintang itu bersinar cukup terang, membutakan. Sinarnya merenggut sukma, menghantam sersan melayang tanpa batas.
DUAAARRRRRRRRR.........
##...'Cause you're a sky, you're a sky full of stars
Such a heavenly view
You're such a heavenly view....##
GMT+07, 19.00 LEVEL 1
Ledakan cukup besar membakar hutan-hutan di gunung itu. Semua habis terbakar, menyisakan ruang kosong, hanya ada pohon-pohon mati terbakar dan patah. Semua porak poranda.
"SERSAANNN!!! Warhog disini, kita harus pergi!!"