Mohon tunggu...
Frey Immanuel
Frey Immanuel Mohon Tunggu... -

menulis dengan sederhana. \r\n var sc_project=11800296; var sc_invisible=0; var sc_security="c1965a9a"; var scJsHost = (("https:" == document.location.protocol) ? "https://secure." : "http://www."); document.write("");

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Papandayan Trip, Part 6: Di Balik Sebuah Cerita

5 April 2016   17:32 Diperbarui: 5 April 2016   18:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memori terakhir sersan hanyalah bayangan kesedihan Yuja.  HENING. GELAP.

 

KEGELAPAN MALAM, SEMESTA LUAR

Sersan membuka matanya, bintang-bintang itu semakin terang. Ia tahu, keputusannya meninggalkan seorang yang ia kasihi adalah sebuah kesalahan. Waktu memang relatif. Hidup itu singkat. Ia tahu bahwa keputusannya untuk pergi adalah kesalahannya. Namun, berharap waktu akan berpihak itu kebodohan yang berbeda.

"Mungkin Yuja sudah menduga, waktu yang kami miliki lebih singkat dari yang aku kira, dia tau waktunya sudah usai. tapi aku memilih untuk tidak di sisinya. Dan, sekarang aku menyia-nyiakan waktu yang ada dengan omong kosong, setidaknya, aku masih punya harapan. Aku masih bisa melakukan sesuatu untuk orang lain. Dan, jika hanya ada 0,0005 % kesempatan, aku akan gunakan sebaiknya, supaya aku bisa kembali ke Yuja, kali ini tidak untuk pergi lagi, melainkan menikmati waktu kami yang singkat ini, Yuja sekali lagi aku akan menjelajahi waktu untukmu."

Bintang itu bersinar cukup terang, membutakan. Sinarnya merenggut sukma, menghantam sersan melayang tanpa batas.

DUAAARRRRRRRRR.........

##...'Cause you're a sky, you're a sky full of stars
Such a heavenly view
You're such a heavenly view....##

GMT+07, 19.00 LEVEL 1

Ledakan cukup besar membakar hutan-hutan di gunung itu. Semua habis terbakar, menyisakan ruang kosong, hanya ada pohon-pohon mati terbakar dan patah. Semua porak poranda.

"SERSAANNN!!! Warhog disini, kita harus pergi!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun