Mohon tunggu...
FRANSISKUS HERU
FRANSISKUS HERU Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Membaca dan menulis berlaku seumur hidup. TERUSLAH SEMANGAT BELAJAR ! *Kelahiran Mangaro, 20 Oktober 1997 *Alumnus IKIP Budi Utomo Malang *Guru SDN 09 Galar *Content Writer di www.sdngalar09.sch.id *Blogger di Kompasiana *Artikel ilmiah terpublikasikan di ejurnal.budiutomomalang.ac.id *Cerpen pernah diterbitkan Alinea *Email 1: fransiskusherumahatalino17@gmail.com *Email 2: fransiskusheru17.writer@gmail.com *WhatsApp: 082177482203

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Burung Enggang

2 Juni 2024   22:41 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seekor burung Enggang Kalimantan yang terbang. Sumber gambar: screenshot di Instagram @ecoracekertih

"Bukan burung elang, ini burung maleo!," Anjotet berkata lagi, sambil menunjuk kertas yang berlukiskan seekor burung.

"Elang itu Bro," tambah sahut Toro.

Bersuara lantang, Unang berucap "Cendrawasih!"

Keempat sahabat Ongon tetap masih sahut-sahutan karena lukisannya Ongon, tetapi si Ongon masih berdiam diri dan mengunyah satu iris lagi tempe goreng. Sontak, Daka berlisan.

"Diam!" 

Daka yang sedang berlisan keras pada saat itu, ia juga sambil memukul meja kantin, kemudian ia mengambil lukisan Ongon dari tangannya Anjotet dan memperlihatkan lukisan tersebut kepada Ibu Lelet serta berkata.

"Ibu tahu apa nama burung ini?"

"Inikan burung enggang," jawab Ibu Lelet.

"Ooo burung enggang," ucap Toro, Anjotet, Daka dan Unang. 

Anjotet, sahabat mereka yang paling kepo itu akhirnya tahu nama burung yang dilukis oleh Ongon. Begitupun dengan Toro, Daka, Unang serta Elang. Sebenarnya sudah lama tahu nama burung yang dilukisnya itu, Ongon tetap konsisten untuk tak bersuara. Ongon mulai jadi bersuara ketika "Dreng, dreng, deng, deng," bunyi lonceng sekolah memanggil mereka untuk masuk kembali ke dalam kelas.

"Berapa Bu total harga semuanya?," tanya Ongon kepada Ibu Lelet.

"Bentar Nak, Ibu hitung dulu," jawab Ibu Lelet, sembari hendak akan mengambil kalkulator dari dalam tasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun