Meski konteksnya berbeda, bayangan masa lalu ini masih memengaruhi cara masyarakat memandang pajak. Bagi sebagian orang, pajak sering kali dianggap sebagai kewajiban yang dipaksakan, bukan sebagai bentuk kontribusi sukarela untuk pembangunan.
Membangun Kesadaran Pajak yang Lebih Baik
Meski banyak tantangan, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa pajak adalah bagian dari gotong-royong dalam membangun bangsa.Â
Sedangkan di negara-negara maju, seperti Swedia dan Norwegia, kesadaran pajak masyarakat sangat tinggi karena mereka merasakan manfaat langsung dari layanan publik yang berkualitas.
Di Indonesia, membangun kesadaran seperti ini tentu membutuhkan waktu dan usaha. Pemerintah harus menunjukkan bahwa pajak bukan sekadar kewajiban, tetapi juga hak masyarakat untuk menikmati hasil pembangunan. Misalnya, pemerintah bisa mengedukasi masyarakat melalui kampanye yang menekankan manfaat pajak dalam kehidupan sehari-hari, seperti subsidi pendidikan dan kesehatan.
Selain itu, peran media juga sangat penting dalam membangun narasi positif tentang pajak. Daripada hanya menyoroti kasus korupsi atau kebocoran anggaran, media juga harus memberikan ruang untuk berita-berita positif tentang bagaimana pajak digunakan untuk memajukan daerah-daerah terpencil atau membantu masyarakat yang kurang mampu.
Kesimpulan
Kebijakan pajak di Indonesia adalah refleksi dari tantangan besar yang dihadapi negara ini dalam menciptakan keadilan sosial dan ekonomi. Meski memiliki banyak kekurangan, sistem perpajakan kita tetap memiliki potensi besar untuk menjadi alat transformasi sosial yang efektif.
Namun, untuk mencapai itu, pemerintah harus lebih serius dalam menangani masalah ketimpangan, transparansi, dan administrasi pajak. Di sisi lain, masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pajak sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
Hanya dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan rakyat, kita bisa menciptakan kebijakan pajak yang tidak hanya sesuai, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi semua. Pajak bukanlah beban, melainkan investasi kita untuk masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H