Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari meningkatkan risiko diabetes karena tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
Poliandrogenik (Diabetes Gestasional): Wanita yang pernah mengidap diabetes saat hamil berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika kamu merasa memiliki gejala-gejala tersebut atau memiliki faktor risiko diabetes, segera lakukan pemeriksaan gula darah. Pemeriksaan rutin, seperti tes gula darah puasa, tes toleransi glukosa, atau pemeriksaan hemoglobin A1c, dapat membantu mendeteksi diabetes atau kondisi pradiabetes. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti mengatur pola makan, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko terkena diabetes.
Kesimpulan
Diabetes adalah penyakit yang tidak dapat dianggap remeh. Meskipun gejala awalnya seringkali tersembunyi, deteksi dini dapat mengurangi risiko komplikasi serius di masa depan. Menyadari tanda-tanda awal diabetes dan segera mengambil langkah pencegahan atau pengobatan sangatlah penting. Dengan pemeriksaan rutin dan pola hidup sehat, kamu bisa mencegah atau mengelola diabetes dengan baik. Jangan tunggu sampai gejala semakin parah segera lakukan tes gula darah dan konsultasi dengan dokter untuk langkah lebih lanjut.
Referensi:
World Health Organization (WHO). Diabetes. [https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes]
International Diabetes Federation (IDF). (2021). IDF Diabetes Atlas 10th edition. International Diabetes Federation. https://www.diabetesatlas.org
Referensi ini memberikan statistik global tentang prevalensi diabetes dan memaparkan tren global yang sangat berguna untuk memahami sejauh mana masalah diabetes berkembang, serta pentingnya kesadaran akan deteksi dini.