Dosen tua yang moody ini baru saja mengusir satu lagi calon intelek dari hadapnya, lengkap dengan berbagai torehan nahas tinta merah pada lembar tabel observasi si mahasiswa tadi. Mahasiswa tadi baru saja lewat di hadapanku. Korban berikutnya? Yaa Gueehhh!!!
Aku sudah lebih dulu menyuntikkan vaksin kebal galak ke hatiku yang terdalam. "halah apa sih, paling cuman dibentak bentar, abis itu udah." kata hatiku padaku.
"Permisi Bu, Pagi..." senyumku sambil membuka pintu ruang dosen.
"ya sini... ngapain kamu kesini? Sudah sampai mana?"
Ya sudahlah Tuhan, berkatilah aku.
"Ini bu, saya baru sampai sekian..."
"lhoh, opo iki? kok baru segini?"
"iya bu, minggu kemarin saya belum ngumpulin bu, saya kira ibu ndak masuk karena loka karya" tangkisku dengan hopeless.
"Ya gak bisa!! Tugas ya tugas!! Mana sini!"
Tidak seperti yang lain, paperku diterimanya, dan dibaca.
"Tadi dateng kelas jam berapa kamu?"