Mohon tunggu...
Fitri Hidayati
Fitri Hidayati Mohon Tunggu... Pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ku Sematkan Maaf di Antara Doa

4 Oktober 2018   16:41 Diperbarui: 4 Oktober 2018   16:58 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Utusan dari sebuah keluarga muslim taat dan terhormat di lingkungannya, untuk menghitbahku.

Kami sangat terkejut. Pemuda ini adalah sosok yang sangat aku kenal, dia baik, sholeh, tampan

dan sangat penyabar. Sosok suami idaman

Secara rasional dia adalah pilihan yang tepat, namun aku belum bisa menerimanya.

Selain usiaku yang masih sangat hijau, aku juga harus melanjutkan kuliah.

Seminggu setelah jawaban itu disampaikan, rupanya Sang Duta datang kembali untuk

bernegosiasi. Ada dua opsi yang ditawarkan.

Pertama, Ada tawaran melangsungkan pernikahan dulu, baru aku melanjutkan kuliah.

Yang kedua, beliau akan tetap menunggu jawaban, andai aku memang benar-benar belum siap.

Aku merasa geli mendengar tawaran menikah. Sedikitpun aku belum tertarik membahas apalagi

memilih satu di antara dua opsi yang ditawarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun