Mohon tunggu...
Fitri Hidayati
Fitri Hidayati Mohon Tunggu... Pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ku Sematkan Maaf di Antara Doa

4 Oktober 2018   16:41 Diperbarui: 4 Oktober 2018   16:58 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jantungku serasa terhenti. Pemandangan ini begitu menyayat hati.

Alam tergoncang dengan dahsyat. Pohon dan rumah ambruk. Diterbangkan angin bagai kapas.

Manusia berhamburan, semua panik menyelamatkan diri .

Dalam pelarian tak tentu arah, mereka makin histeris saat tanah yang mereka injak terbelah .

Tanah terbuka lebar, sekitar 10 meter dengan kedalaman sekitar 5 meter.

Pemandangan makin memilukan , beberapa orang terperosok ke dalam tanah. Mereka terkubur

hidup-hidup bersama rumah dan harta bendanya. Banyak korban yang tak mampu diselamatkan.

" Astaghfirullah.... lihatlah Ma, tanah itu bergerak!" Suamiku memperlihatkan Vidio di ponselnya.

Aku ternganga, tak mampu berkata-kata.  Seumur-umur baru kali ini aku melihat gempa

sedahsyat ini. Tidak hanya tanah yang bergerak, tapi rumah-rumah pun berjalan. Dalam sekejab

mereka sudah bepindah tempat yang cukup jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun