Mengatakan bahwa perubahan sosial adalah suatu variasi dari cita-cita hidup, yang disebabkan oleh faktor perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
4. Samuel Koening
Mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan modifikasi-modifikasi atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat itu sendiri (intern) maupun sebab-sebab yang berasal dari luar (ekstern).
5. Selo Soemardjan
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola prilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.
B. Teori Teori Perubahan sosial
Beberapa teori perubahan sosial dikemukan dalam pandangan sosiologi klasik, Beberapa tokoh yang terkenal dalam kelompok ini di antaranya August Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, dan Max Weber[1] Untuk lebih jelasnya, pokok-pokok pikiran mereka akan dijelaskan pada uraian di bawah ini.Â
1. August Comte
Dalam menjelaskan fenomena perubahan sosial, August Comte melihatnya sebagai suatu proses evolusi yg bersumber pada proses perubahan secara bertahap dari daya pemikiran warga itu sendiri, atau di sebut juga dengan evolusi intelektual.
Menurut Comte, pada kehidupan suatu masyarakat, banyak unsur-unsur kehidupan yang mengalami perubahan secara evolusi. tetapi di antara unsur-unsur tersebut harus terdapat salah satunya yang mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kehidupan masyarakat, sehingga dapat mendorong terjadinya perubahan sosial. pada hal ini, dampak terbesar ialah berasal evolusi intelektual, atau perubahan secara bertahap dalam cara dan kekuatan berpikir manusia.
2. Karl Marx