Mohon tunggu...
Fitria Avina Putri
Fitria Avina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka musik, novel, langit, bulan, dan masih banyak lagi hehe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

27 November 2023   21:10 Diperbarui: 27 November 2023   21:16 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Macam Tipe Mobilitas Sosial 

Dalam pandangan Sorokin, keserbagunaan sosial secara tegas dicirikan sebagai perkembangan ruang sosial. Berfokus pada portabilitas yang ramah, pertimbangan kami tidak hanya ditujukan pada perkembangan posisi sosial masyarakat, namun juga hasil dari perkembangan ini untuk berkumpul dan desain sosial secara umum di mana orang-orang tersebut akan beraktivitas.

Ada dua jenis keserbagunaan sosial seperti yang ditunjukkan oleh Sorokin, yaitu mobilitas ramah datar dan Mobilitas sosial vertikal.

a) Mobilitas sosial horizontal

Ketika individu atau objek sosial lainnya berpindah dari satu kelompok ke kelompok berikutnya yang tingkatnya sama. Misalnya, seseorang yang berganti kewarganegaraan, berganti pekerjaan pada tingkat yang sama atau mungkin juga perubahan, atau perkembangan dalam hal-hal yang bersahabat, misalnya, desain pakaian, filosofi, dll diurutkan sebagai mobilitas ramah datar karena mereka tidak mengalami perubahan gaji yang besar. atau kesejahteraan ekonomi. Dengan perkembangan yang bersahabat sekalipun, tidak terjadi penyesuaian tingkat kedudukan seseorang atau suatu benda sosial (Soekanto, 2010: 220-224).

Mobilitas sosial tingkat ini adalah perbedaan orang atau perkumpulan sebagai barang persahabatan terhadap perkumpulan lain yang sederajat. Makna dari ekuivalen adalah tidak adanya penyesuaian tingkat situasi individu.

Misalnya, Pak Kuncoro adalah seorang pendidik Matematika di sekolah menengah, namun karena iklim sekolah menengah terkadang tidak cocok untuknya, ia memilih untuk menjadi pendidik Sains di sekolah menengah.

Dalam mobilitas sosial horizontal ini dapat terjadi pada hal-hal berikut:

Tingkatan atau Status

Mobilitas sosial terkait erat dengan tingkat atau status sosial yang digerakkan oleh seorang individu, terlepas dari apakah itu pada premis yang setara atau bahkan. Misalnya, Pak Yohan adalah kepala di Sekolah Menengah Produce, kemudian dia dipindahkan untuk menjadi kepala di Sekolah Menengah Wei. Apa yang menimpa Pak Yohan tetap bisa disebut mobilitas sosial namun dengan status sosial yang setara.

Wilayah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun