Mohon tunggu...
Fitria Avina Putri
Fitria Avina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka musik, novel, langit, bulan, dan masih banyak lagi hehe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

27 November 2023   21:10 Diperbarui: 27 November 2023   21:16 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mobilitas intragenerasi merupakan penyesuaian status yang dialami seseorang selama hidupnya. Ada pula yang berpendapat bahwa mobilitas intragenerasi merupakan penyesuaian situasi sosial seseorang pada masa dewasanya. Misalnya, seseorang yang mulai bekerja sebagai pegawai di suatu bank tetapi kemudian berhasil menjadi kepala cabang di bank yang bersangkutan dikatakan mengalami mobilitas vertikal dalam suatu usia. Mobilitas antargenerasi merupakan penyesuaian status yang dicapai oleh seseorang yang unik dalam kaitannya dengan situasi dengan orang tuanya. Dalam keserbagunaan antargenerasi, yang berubah adalah situasi anak-anak dibandingkan dengan situasi orang tuanya. Jadi mobilitas antargenerasi merupakan suatu penyesuaian kedudukan yang terjadi setelah terjadinya suatu perubahan generasi, yaitu penyesuaian kedudukan anak dibandingkan dengan kedudukan orang tuanya.

d) Mobilitas Struktural dan Pertukaran

Mobilitas struktural adalah keserbagunaan sosial yang muncul karena perubahan sirkulasi situasi dalam masyarakat. Misalnya, posisi militer pada umumnya sangat dihargai dalam keadaan perang, keadaan darurat hubungan yang tidak biasa, atau di negara-negara tiran/otoriter. Pada masa Permintaan Baru, posisi ini sangat dihargai dengan alasan bahwa militer mengambil peran penting dalam pemerintahan negara. Saat ini, setelah kehidupan dikoordinasikan dengan lebih adil dan tugas militer dibatasi satu per satu, penghargaan masyarakat terhadap posisi militer tidak lagi setinggi sebelumnya.

Sebagai imbalannya, fleksibilitas, individu-individu tertentu naik untuk mengisi posisi-posisi berstatus tinggi sementara yang lain gagal atau jatuh dalam kerangka posisi saat ini. Istilah perdagangan mengacu pada terjadinya kompromi atau perdagangan antara posisi bersahabat.

4. Hubungan pendidikan dan mobilitas sosial

 1) Peran pendidikan terhadap mobilitas sosial

Melalui pendidikan, individu dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak jelas, yang pada umumnya merupakan perubahan yang membawa masyarakat menuju perkembangan kemajuan yang positif. Pelatihan membuka pintu terbuka yang berharga yang memungkinkan individu memiliki pintu terbuka mendasar yang serupa dengan menghilangkan perbedaan status dan peluang. Kali ini membuka perbedaan-perbedaan tersebut karena unsur-unsur yang konstan dalam berbagai kepentingan. Keanekaragaman dan intrik-intrik yang menghimpit menyusun perhatian untuk mengubah keadaan seseorang pada keadaan yang telah dicapai saat ini. Dengan contoh-contoh yang berbeda ini, pengajaran menawarkan kepercayaan dengan hasil yang dapat dirasakan, lebih mudah untuk mencapai perubahan sosial dengan bekerja pada elemen-elemen sekolah yang ada, termasuk mempersiapkan bisnis, metode mengirim masyarakat, menunjukkan pekerjaan sosial, memberikan kemajuan buruh, membuka peluang berharga untuk memperjuangkan nasibnya, melakukan penggabungan sosial dan kontrol sosial atas pelatihan.

Apa pun kemampuan sekolahnya, nampaknya membantu keberagaman sosial seperti yang diungkapkan Abdullah Idi pertama. Perubahan dalam lingkungan yang bersahabat dimana kemajuan mekanis, misalnya, membuka pintu bagi peluang keserbagunaan sosial. Pemanfaatan web di sekolah bukanlah suatu hal yang aneh. Di lembaga pendidikan, guru dan kantor pendukung pembelajaran mulai memiliki web. Kontras antar mahasiswa dari berbagai yayasan mulai berkurang dan mereka dapat memanfaatkan web bersama-sama. Wawasan mereka menambah dan memberdayakan mereka untuk sukses dan pada akhirnya kesejahteraan ekonomi mereka juga meningkat, katakanlah sebagai siswa yang datang dari keluarga yang terbebani. Kedua, penyuluhan wilayah dan pengembangan kependudukan merupakan pembangunan wilayah dan pengembangan kependudukan yang menunjukkan ciri-ciri kemampuan adaptasi desain pemisahan dan mobilitas sosial. Misalnya, pergantian peristiwa metropolitan, migrasi, bertambahnya dan berkurangnya jumlah penduduk, ketiga, korespondensi bebas adalah keadaan yang membatasi korespondensi antar lapisan yang berbeda, yang akan memperkuat garis pemisah antara lapisan yang ada dalam perdagangan informasi dan pengalaman di antara mereka dan akan menghadapi konflik sosial. keserbagunaan. Di sisi lain, pendidikan dan korespondensi gratis sebenarnya akan mengaburkan semua batasan antara lapisan persahabatan dan mobilitas animasi saat melewati hambatan yang menghalangi jalan. Keempat, Pembagian Kerja. Perkembangan mobilitas juga dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja saat ini. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan spesifik, keserbagunaan sosial akan lemah dan akan sulit bagi individu untuk berpindah dari satu lapisan masyarakat ke lapisan berikutnya karena spesialisasi kerja memerlukan kemampuan yang luar biasa. . Kondisi ini dapat mendorong individu-individu daerah untuk bekerja lebih keras untuk mendapatkan posisi sosial tersebut. Kelima, tingkat kekayaan yang berbeda adalah kelompok dengan landasan finansial dan pendidikan yang rendah yang umumnya akan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Di sisi lain, individu dengan latar belakang kelas ekonomi yang lebih tinggi seringkali membatasi tingkat produksi dan kesuburan. Dalam situasi ini, individu dengan landasan finansial dan pendidikan yang lebih rendah memiliki kesempatan untuk menciptakan lebih banyak hal dan bekerja berdasarkan sifat generasi penerus mereka, dan sekaligus menunjukkan bagaimana Mobilitas sosial dapat terwujud. Keenam. Akses langsung ke pelatihan adalah bahwa pengajaran yang berkualitas tidak sulit didapat, sehingga memudahkan individu untuk berpindah-pindah dengan bekal informasi yang diperoleh selama menjadi pelajar. Selain itu, tantangan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas akan menyulitkan individu yang tidak mendapatkan pendidikan yang lengkap untuk mengubah statusnya karena kurangnya informasi. 

Meskipun tidak secara umum pihak pendukung dapat menyampaikan keberagaman sosial yang nyata dalam mendukung pelatihan di daerah setempat. Sebagaimana diungkapkan Abu Ahmadi mengenai faktor-faktor yang dapat menghambat keberagaman sosial di sekolah, antara lain: perbedaan kelas ras. Seperti halnya perbedaan antara ras kulit putih dan ras kulit hitam, dalam masyarakat kulit hitam, jika dilihat dari kondisi finansial, pendidikan, dan politik, hal tersebut memang ada. yang belum mempunyai kedudukan yang sama dengan orang berkulit putih, terlebih lagi Agama Negara yang mana sebagian besar masyarakatnya menganut agama tertentu, terkadang ketika menganut agama tertentu mereka akan mengalami permasalahan memiliki kedudukan yang tinggi dalam agama tersebut. kebenaran kehidupan masyarakat, meskipun pada kenyataannya agama-agama minoritas secara formal mempunyai kebebasan serupa, ketiga, segregasi kelas dalam kerangka kelas terbuka dapat menghalangi keberagaman dalam persahabatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hambatan status hirarki tertentu dengan kesepakatan yang berbeda-beda, sehingga dapat diperoleh oleh beberapa individu. Keempat, kemiskinan adalah kemiskinan yang dapat menghalangi seseorang untuk menciptakan dan mencapai posisi sosial tertentu. Kelima, perbedaan dalam orientasi seksual terjadi dalam masyarakat yang berorientasi, yang juga berdampak besar pada pencapaian, kekuasaan, kesejahteraan ekonomi, dan peluang berharga untuk mencapai posisi sosial. Dalam bidang kepelatihan, dengan asumsi ada siswa perempuan dan laki-laki yang lebih cemerlang, terkadang terjadi perlakuan unik.

Penghalang ini dapat memicu sikap ramah tamah dalam diri seseorang terhadap kelompoknya yang berada pada kelompoknya sehingga sifat ramah tamah tidak bisa dihindarkan. Hal ini juga mencakup kesenjangan kelas sosial dengan perbedaan yang kompleks. Kontras Ravik Karsidi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Meskipun demikian, kesetaraan tetap dapat diakui sehingga peluang pendidikan dapat dicapai oleh individu yang membutuhkan dan individu tersebut dapat mengisi posisi hingga mereka menjadi individu yang paling berbakat dalam mencapai tujuan hidupnya.

C. Konsekuensi dan Dampak Mobilitas Sosial Pendidikan Islam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun