Desain stasiun dan kelas bisa berubah sendiri, misalnya karena masyarakat mengubah cara pandangnya menjadi lebih terbuka. Kemajuan inovatif juga dapat membuka peluang fleksibilitas. Begitu pula dengan perubahan definisi baru.
b) Perluasan Wilayah (Pembangunan Wilayah) dan Pembangunan Kependudukan
Perluasan sosial dan perkembangan populasi, misalnya karena pergantian peristiwa di wilayah metropolitan dan imigrasi, dapat mendorong keserbagunaan sosial.
c) Korespondensi gratis
Korespondensi yang terbatas antar warga negara akan menggagalkan keberagaman sosial. Selain itu, korespondensi yang bebas dan berhasil akan mengaburkan setiap batas antara individu-individu yang ramah di mata publik. Hal ini akan memperkuat mobilitas sosial.
d) Pembagian kerja
Besarnya peluang keserbagunaan dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja saat ini. Pembagian kerja berkaitan dengan kekhususan jenis pekerjaan. Tekad kerja memerlukan kemampuan yang luar biasa. Semakin banyak posisi yang tidak ambigu di mata publik, semakin aneh pula orang yang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya. Selanjutnya, peluang keserbagunaan sosial menurun.
e) Berbagai derajat kesuburan (kelahiran).
Pertemuan-pertemuan lokal yang memiliki tingkat keuangan dan tingkat pendidikan yang rendah umumnya akan memiliki tingkat kekayaan yang tinggi. Selain itu, tatanan sosial kelas sosial yang lebih tinggi sering kali akan membatasi tingkat proliferasi dan angka kelahiran. Pada saat itu, orang-orang dari tingkat keuangan dan pendidikan yang lebih rendah memiliki kesempatan untuk meniru lebih banyak dan memperbaiki sifat keturunan mereka. Dalam keadaan seperti itu, mobilitas sosial bisa terjadi.
f) Keadaan politik
Keadaan politik yang goyah di suatu negara memungkinkan banyak penduduknya untuk melarikan diri atau pindah sebentar ke negara lain yang lebih aman. Misalnya saja ketika terjadi Reorganisasi di Indonesia, maka negara ini diperkirakan akan mengalami kekacauan. Sebagian kecil penduduk Indonesia pindah ke wilayah atau negara yang dianggap dilindungi. Contoh lainnya adalah ketika Israel mengincar Lebanon, mayoritas penduduk Lebanon melarikan diri ke negara-negara tetangganya untuk menghindari kerugian.