Mobilitas sosial memungkinkan individu untuk mengambil posisi sesuai keinginannya, namun ada juga beberapa kelemahan selain kelebihannya. Beberapa kelemahan yang muncul akibat mobilitas sosial ini adalah adanya kemungkinan kekecewaan dan keputusasaan bagi jiwa seseorang karena tidak semua impiannya dapat terwujud tanpa adanya kendala. Fleksibilitas sosial sehubungan dengan ajaran Islam mempunyai berbagai akibat yang dapat mempengaruhi masyarakat dan masyarakat secara luas. Berikut ini klarifikasi yang lebih terperinci:
- Penguatan Identitas Keagamaan
Ketika individu mengalami mobilitas sosial melalui pendidikan Islam yang lebih tinggi, mereka cenderung mengalami penguatan identitas keagamaan. Mereka bisa menjadi lebih taat dan berkomitmen terhadap nilai-nilai agama Islam.
- Peningkatan Pengetahuan Agama
Melalui pendidikan Islam yang lebih tinggi, individu mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang ajaran Islam, sejarah, dan etika. Ini dapat memungkinkan mereka untuk berpartisipasi secara lebih efektif dalam urusan keagamaan dan memahami agama mereka dengan lebih baik.
- Pengembangan Keterampilan Khusus
Pendidikan Islam seringkali mencakup pembelajaran bahasa Arab, pemahaman Al-Quran, dan hadis. Ini memberikan individu keterampilan yang spesifik yang dapat mereka manfaatkan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan agama, seperti menjadi seorang ustad atau pekerja di lembaga-lembaga Islam.
- Pengaruh dalam Komunitas
Dengan tingkat pendidikan Islam yang lebih tinggi, individu mungkin mendapatkan pengaruh yang lebih besar dalam komunitas Muslim. Mereka dapat menjadi pemimpin spiritual, memberikan nasihat keagamaan, atau terlibat dalam keputusan-keputusan penting dalam masjid atau organisasi Islam lokal.
- Pengaruh pada Keluarga dan Generasi Mendatang
Mobilitas sosial dalam pendidikan Islam dapat memiliki dampak positif pada keluarga dan generasi mendatang. Ketika seseorang mendapatkan pendidikan Islam yang lebih baik, mereka cenderung memotivasi keluarganya dan generasi berikutnya untuk mengejar pendidikan yang serupa atau lebih tinggi.
Namun, juga ada konsekuensi potensial yang perlu dipertimbangkan:
- Isolasi Sosial
Mobilitas sosial dalam pendidikan Islam dapat menyebabkan individu merasa terisolasi dari masyarakat yang lebih luas yang mungkin memiliki nilai-nilai sekuler yang berbeda. Ini dapat menciptakan kesenjangan sosial.
- Konflik Nilai
Ketika individu dengan pendidikan Islam yang tinggi berinteraksi dengan masyarakat sekuler, mungkin timbul konflik nilai-nilai. Mereka mungkin menghadapi perbedaan dalam pemahaman etika dan kebijakan sosial.
- Tanggung Jawab yang Lebih Besar
Individu dengan pendidikan Islam yang lebih tinggi mungkin dipandang memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam komunitas mereka. Mereka diharapkan untuk memberikan nasihat keagamaan dan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh komunitas.
Dengan demikian, mobilitas sosial dalam pendidikan Islam memiliki dampak yang kompleks, dengan keuntungan dan tantangan yang perlu dipertimbangkan. Ini tergantung pada berbagai faktor, termasuk lingkungan sosial dan budaya di mana individu tersebut tinggal. Menurut Anwar dan Adang (2013: 218-219)