Mohon tunggu...
Nina F. Razad
Nina F. Razad Mohon Tunggu... Editor/Jurnalis -

Lahir di Jakarta, besar di Bandung dan jatuh cinta pada Kota Daeng, Makassar. Jebolan ESP Unpad yang "nyasar" menjadi Jurnalis Investigasi & Hukrim untuk Harian Jakarta. Kini bertugas sebagai Editor Website P2KKP (d/h PNPM Mandiri Perkotaan). Tergabung dlm komunitas Rose Heart Writers (RHW), melahirkan buku Kumpulan Cerita Hukum (Cerkum) Good Lawyer (2009) dan Good Lawyer S.2 (2010).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Agni dan Agni (Bag.2)

13 Agustus 2012   02:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:52 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bohong loe!"

"Hehehe.. Maksudnya, cuma gue aja yang nggak keliatan naksir dia. Gue tutupi lah. Gengsi tau."

"Yaelah, anak bocah udah kenal gengsi. Nah trus, trus?" Diana penasaran.

"Ya, gue berusaha keras untuk nggak ketahuan bahwa gue suka sama dia. Gue ngga mau dicap sebagai salah satu cewek yang suka juga sama dia. Gue musti beda dong, Dien. Makanya gue tetep mempertahankan status sahabat dengan dia waktu itu," tutur Agni.

Diana menggeleng-gelengkan kepalanya, "Bodoh ya elo."

"Iyaaaa.. Gue bodoh..." Agni pura-pura menangis di bahu Diana. Tangan Diana berpura-pura menepuk-nepuk punggung Agni. Kemudian mereka nyengir kuda.

"Tapi asli, gue nyesel. Kenapa gue ngga nyatain aja waktu itu ya. Kenapa nggak jadian aja ya gue ama dia. Biarin deh ngerusak persahabatan, yang penting gue bisa jadian ama dia gitu. Hiks.. Eh, tapi gue juga waktu itu takut sih. Takut dia ngga suka sama gue."

"Elo kebanyakan mikirnya deh. Padahal mah tembak, tembak aja. Soal ditolak atau nggak, itu kan urusan belakangan," Diana bersungut.

"Itu dia.. Dulu gue pemalu."

"Jiaaah, bohong banget!"

"Hahahaha.. Ketahuan bohongnya ya gue?" Agni menjulurkan lidahnya. "Ya waktu itu pokoknya gue nggak tau deh dia suka ama gue apa nggak. Tapi harusnya sih gue nekat aja ya dulu tuh?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun