Â
Kesimpulan
Pilkada Kota Bekasi 2024 menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menjalankan dari pengertian demokrasi di daerah ini, dalam kegiatan ini masyarakat memiliki kesempatan untuk ikut berpartisipasi dan memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka. Pasangan calon nomor urut dua calon Wali Kota Bekasi dan calon Wakil Wali Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni memiliki visi dan misi Kota Bekasi Madani" (Maju, Berdaya Saing, dan Ihsan), yang berfokus pada kemajuan dan daya saing di Kota Bekasi. Dengan memiliki latar belakang yang kuat dalam pemerintahan dan pendidikan, keduanya memiliki potensi untuk membawa perubahan yangh positif.
Namun, disetiap perjalanan pastinya akan selalu ada tantangan besar yang hadir, seperti tantangan upaya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat yang selama ini terhambat oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya informasi dan ketidakpuasan terhadap pemimpin sebelumnya. Terlebih, dengan persaingan tiap pasangan calon lawan yang semakin kian mengetat. Proses kampanye yang efektif memerlukan pemanfaatan media komunikasi yang tepat, baik tradisional (Konvensional) maupun digital (New Media), untuk menjangkau pemilih secara lebih luas. Edukasi politik dan sosialisasi yang kuat dari pihak penyelenggara pemilu sangat diperlukan agar masyarakat lebih memahami betapa pentingnya suara mereka. Dengan demikian, diharapkan Pilkada ini tidak hanya menghasilkan pemimpin yang kompeten tetapi juga menghasilkan pemimpin yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi, sehingga menciptakan Kota Bekasi yang lebih baik dan berdaya saing di masa depan mendatang.
Saran
Guna meningkatkan partisipasi politik masyarakat pada kegiatan pilkada pada tanggal 27, November mendatang, disarankan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pemerintah daerah lebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan edukasi dan kegiatan bersosialisasi terkait politik. Hal ini penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai proses pemilu dan perannya dalam demokrasi. Selain itu, pasangan calon juga diharapkan mampu memanfaatkan media secara lebih efektif untuk mengkomunikasikan visi dan misinya serta menarik perhatian pemilih dengan cara yang lebih inovatif. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan politik yang lebih sehat dan partisipatif di Kota Bekasi serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap calon pemimpin baru.
Untuk mengatasi masalah terkait partisipasi masyarakat dalam melakukan kegiaitan politik hal ini upaya yang bisa dilakukan dengan cara, melibatkan KPU dan pemerintah daerah untuk memperkuat fasilitas guna memberikan informasi politik terkait pilkada yang mudah diakses oleh masyarakat, Dengan ini, diharapkan Pilkada ini tidak hanya menghasilkan pemimpin yang kompeten dan berintegritas, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat bekasi, memperkuat demokrasi, serta menciptakan Kota Bekasi yang lebih maju, mampu berdaya saing, dan sejahtera di masa depan.
DAFTARÂ PUSTAKA
Â
Dila, N., & Fitri, A. (2020). Peningkatan partisipasi pemilih milenial: Strategi komunikasi dan sosialisasi komisi pemilihan umum pada pemilu 2019. Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya, 7(2), 56- 84.
Fathia, V. N. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Walikota Dan Wakil Walikota Bekasi Tahun 2012. Journal of Politic and Government Studies, 4(2), 371-389.