Pada Pilkada Kota Bekasi dengan masa jabatan periode tahun 2024-2029, terdapat tiga pasangan calon yang bersaing untuk memimpin Kota Bekasi. Masing- masing paslon didukung oleh partai politik yang berbeda. Dimulai dengan pasangan nomor urut satu oleh Heri Koswara yang dipasangkan dengan Sholihin, paslon nomor urut satu ini didukung oleh lima partai: PKS, Partai Hanura, PAN, PSI, dan PPP. Selanjutnya pasangan nomor urut dua, Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni. Pasangan nomor urut dua diusung oleh dua partai: Golkar dan Nasdem. Sementara itu, pasangan nomor urut tiga adalah Dr. Tri Adhianto yang berpasangan dengan Dr. Abdul Harris Bobihoe, mereka merupakan salah satu paslon yang di usung oleh banyak partai yaitu sepuluh partai: PDIP, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKB, PKN, PBB, Partai Ummat, Partai Gelora, Partai Perindo, dan Partai Buruh.
Dalam rangka kegiatan Pilkada Kota Bekasi 2024, pasangan calon nomor dua, UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni, menjadi salah satu pasangan yang mendapatkan perhatian besar dengan menawarkan visi dan misi yang berorientasi pada kemajuan kota. Pasangan Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni mengajukan diri dalam pilkada Bekasi 2024 dengan dukungan dari Partai Golkar dan Nasdem. Dengan motto "Kota Bekasi maju, berdaya saing, dan ihsan, mereka berkomitmen untuk membangun Kota Bekasi dengan memperkuat daya saing dan menanamkan nilai-nilai keihsanan. Latar belakang pada paslon nomor urut dua, Nurul Sumarheni selaku calon wakil Wali Kota Bekasi mempunyai rekam jejak yang panjang di pemerintahan, menjabat dua kali sebagai Komisioner KPU Kota Bekasi pada tahun 2013 hingga 2023. Setelah masa jabatannya di KPU berakhir, beliau melanjutkan karirnya sebagai General Manager PT. Sinergi Patriot Bekasi. Di sisi lain latar belakang, Uu Saeful Mikdar merupakan seorang mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi dan tentunya telah memiliki pengalaman yang luas di dalam bidang pemerintahan. pengalaman Uu Saeful dan Nurul Sumarheni dalam pemerintahan serta latar belakang mereka yang kuat di bidang pendidikan dan administrasi publik dengan gabungan tersebut dapat memberikan mereka dasar yang kokoh untuk berupaya membawa perubahan yang positif dan berkelanjutan bagi Kota Bekasi.
Dengan seiring kemajuan perkembangan teknologi pada saat ini tentunya dalam kegiatan pemilihan kepala daerah telah mengalami banyak perubahan perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang cepat dan pesat, telah menyebabkan metode kampanye dalam pilkada mengalami perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali kota nomor urut dua ini sedang menghadapi tantangan yang sangat besar dalam merebut hati dan pikiran pemilih di lingkungan yang semakin kompetitif. Saat ini, media komunikasi baik media tradisional maupun media baru (New Media) menjadi saluran utama yang harus dimanfaatkan para kandidat untuk menyampaikan visi, misi, dan rencana kerja mereka. Menurut Brian McNair (1999), media bukan sekadar sarana untuk menyampaikan pesan dari organisasi politik kepada publik, tetapi juga memiliki peran penting dalam memodifikasi dan menginterpretasikan pesan tersebut melalui pemberitaan.
tersebut mencakup kesibukan dalam bekerja, kendala teknis seperti tidak terdaftarnya Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan ketidakpuasan terhadap kandidat yang tampaknya tidak memenuhi harapan. Banyak orang juga yang pesimis dengan perubahan yang mungkin terjadi pada calon pemimpin baru, terlebih setelah pengalaman buruk dengan pemimpin sebelumnya. Selain itu, kurangnya informasi mengenai para kandidat dan proses pemilu telah memperburuk situasi. penelitian ini merekomendasikan agar KPU dan pemerintah daerah memperkuat aktivitas politik dengan sosialisasi dan edukasi politik, serta harapan calon pemimpin baru akan membawa perubahan yang positif untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi untuk kedepannya.
Dalam studi kasus tersebut merupakan gambaran dari kurangnya pemanfaatan penggunaan media dalam kegiatan kampanye pilkada yang menyebabkan kurangnya penyebaran informasi dan pemberian edukasi. Dalam hal ini, memanfaatkan media secara lebih efektif untuk menyampaikan informasi sangat penting dan menarik, khususnya dalam konteks pemilu dan akan membantu masyarakat memahami betapa pentingnya peran mereka untuk ikut andil dalam proses demokrasi serta dapat menciptakan peluang untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik masyarakat. Selain itu pemanfaatan penggunaan media dapat membantu untuk membangun citra politik bagi kandidat ataupun partai-partai politik. Melalui kampanye yang tersusun rapi dan strategi penyampaian yang tepat dari memanfaatkan penggunaan media, dapat membentuk persepsi masyarakat terhadap integritas, kemampuan, dan komitmen kandidat. tentunya dari pembentukan citra politik yang positif dapat meningkatkan daya tarik kandidat yang dapat menciptakan kepercayaan, serta mempengaruhi pilihan pemilih. Dengan demikian, memanfaatkan penggunaan media sosial juga memungkinkan pesan politik tersampaikan langsung kepada khalayak.
KAJIAN LITERATUR
 Definisi dan Konsep Dasar
 Komunikasi Politik dan Kampanye Politik
Â
Komunikasi politik merupakan proses interaktif penyampaian informasi yang melibatkan politisi, media, dan masyarakat. Proses ini terjadi dalam beberapa arah. Dari pemerintah ke rakyat (downward), antar aktor politik (horizontal), dan dari opini masyarakat ke pemerintah (upward). Dalam konteks kampanye politik, memahami alur komunikasi merupakan hal yang penting untuk mengembangkan strategi komunikasi yang efektif untuk menjangkau dan mempengaruhi pemilih (Norris, 2015).
Komunikasi politik memiliki peran sebagai proses di mana informasi, ide atau gagasan, dan pesan yang disampaikan antara tokoh politik, media, dan publik. Proses ini bertujuan untuk mempengaruhi pandangan, persepsi, dan tindakan masyarakat terkait berbagai isu-isu politik. Sedangakan, sebagaimana yang telah dijelaskan menurut Atkin dan Rice (2013), kampanye politik bertujuan untuk memberikan informasi dan memengaruhi perilaku sejumlah besar audiens dalam waktu tertentu. Proses ini dilakukan melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir dan melibatkan berbagai pesan yang disalurkan melalui media, dengan tujuan menghasilkan manfaat non- komersial bagi individu maupun masyarakat. Terdapat keterkaitan yang erat antara komunikasi politik dan kampanye politik, karena kampanye politik merupakan salah satu implementasi penting dari komunikasi politik.