"Tidak apa-apa kalau kau selalu mengatakan kalimat itu. Tapi jangan terlarut dalam kesedihan itu sampai membuatmu tidak bisa menjalani hari dengan baik"
     "Baik bu," ucap Haezel mengiyakan nasihat sang Ibu
     "Oh iya sepertinya kau tidak mengetahui arti nama mu. Kau juga tidak pernah bertanya kepada Ibu"
     "Aku pikir namaku ini hanya penggabungan dari tanaman yang kalian suka. Ibu menyukai witch hazel dan Ayah menyukai dandelion," Entah serius entah bercanda, jawaban polos Haezel ini sukses membuat sang Ibu tertawa lepas.
     "Hahaha ada-ada saja kau nak," respon Ibunya ini membuat Haezel ikut tertawa.
     "Haezel Dandelion, tentu saja Ayahmu yang memberi nama ini. Ayahmu memberi nama Haezel karena menurutnya nama itu bagus dan lucu, jadi ibu pun tidak tau arti nama Haezel."
     "Tuh kan apa yang kuduga benar"
     "Tunggu dulu, masih ada nama belakangmu. Dandelion. Mungkin di kehidupan nyata tanaman ini dianggap sebagai hama. Tetapi Ayahmu tidak berpikir seperti itu, ia memilih nama itu dalam arti yang bagus."
     "Memangnya apa arti dari dandelion bu?"
     "Kamu tahu kan dandelion ini seperti apa?"
     "Tentu saja aku tahu, bunga ini mudah terbang jika tertiup angin kan? Didepan rumah juga banyak bu"