Mohon tunggu...
Cerita Kilau
Cerita Kilau Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mencoba menulis untuk mengisi waktu senggang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Aruna

14 Juni 2024   21:38 Diperbarui: 15 Juni 2024   05:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aruna bergegas masuk dan mengetuk pintu dengan lembut. Gadis yang baru masuk meliriknya tajam dan menyuruhnya cepat memberikan minuman yang dibawanya.

Aruna sedikit gemetar saat memegang cangkir kopi itu. Gadis yang duduk kemudian berdiri dan membuka tirai jendela.

"Besok lagi-lagi jangan kamu yang antar ke ruangan ini, cukup letakkan di ujung meja depan dan Robi biar aku suruh yang mengambilnya,"

"Baik, Nona,"

Sejak saat itu, jika ia mengantar minuman, selalu diletakkan di depan ruangan. Membuat karyawan seniornya menegur karena mengira ia tak bekerja dengan baik.

"Nona cantik yang datang waktu itu mengatakan jika aku harus meletakkan cangkir minuman di depan meja," ucap Aruna sambil menunduk.

Pekerjaan Aruna yang sungguh sulit meski sederhana tapi akhirnya membuat ia tak betah karena terlalu ditekan.  Saat di dapur pun ia tak boleh menampakan wajahnya di hadapan atasannya.

Larangan itu berlangsung sampai ia bekerja hampir tiga bulan lamanya . Selama itu pula tak pernah melihat siapa atasannya dan seperti apa sosoknya.

**

Saat di rumah, ketika dia libur, Kakak nya minta dia untuk duduk dan mendengarkan ucapannya. "Run, teman kakak mau melamar kamu, nanti malam mau kesini, kamu mau nggak?"

"Siapa memangnya, Kak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun