"Kenapa? kenapa tidak bisa?" apa istrimu ini yang tidak mengizinkamu untuk menikah lagi?" tanya Sulasih.
"Perempuan mana yang sudi bu" sela Yunita dengan suara gemetar.
Sulasih menoleh pada Yunita "Hasil tes mu menunjukkan bahwa kau tak bisa mengandung, jadi sebaiknya kau sadar diri".
Yunita tercengang, ia tidak menyangka bahwa Ibu Mertuanya akan berbicara ketus seperti ini. Soni mencoba menenangkan Yunita yang mulai menangis.
"Bu, sudahlah jangan bicarakan masalah ini dulu" pinta Soni "Hasil tes ini saja sudah cukup membuat kami bersedih, jadi Ibu jangan menambahnya lagi".
" Baik, Ibu akan pergi dari sini" ujar Sulasih "Tapi, keputusan Ibu barusan harus kamu pikirkan, ini semua demi masa depan kamu dan perusahaan mendiang Ayahmu".
"Aku mengerti Bu, tolong beri kami waktu" ucap Soni.
26 Juni 2003
Tangan Yunita bergetar ketika mengusapkan blush on di pipi Rika. Padahal selama hampir dua tahun menjalani pekerjaannya sebagai MUA, ia tidak pernah mengalami rasa gugup yang kuat seperti saat sekarang.
"Mbak Yunita baik-baik saja?" tanya Rika yang sedari tadi merasakan getaran dari tangan Yunita.
"Tenang saja, aku tidak akan membuat wajah klienku hancur seperti hatiku"jawab Yunita getir sambil tetap memperindah wajah mulus Yunita dengan kuas make up nya.
Sejam kemudian Sulasih muncul. Rambutnya yang sudah beruban dikonde dengan anggun sangat serasi dengan kebaya merah maroon yang ia kenakan.