Mohon tunggu...
Filivi Delareo Wanwol
Filivi Delareo Wanwol Mohon Tunggu... -

Stock Observer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesona Potretmu

3 Oktober 2017   15:29 Diperbarui: 3 Oktober 2017   15:36 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Akan aku sampaikan melalui doa."

"Mengapa tidak langsung saja paman?" tanyanya,

"22 tahun paman dicintai dan mencintai ibu paman, menghabiskan setiap detik bersama beliau hanya untuk tertawa dan bercerita hal tidak penting. Namun, Tuhan lebih membutuhkan beliau di surga sana." Jawabku sembari tersenyum.

Gadis itu memahami apa yang kukatakan, dia lantas tersenyum dan mengajak adiknya untuk segera pulang. Sedangkan aku melangkah kecil menjauhi bangku yang selalu aku tempati itu. Mengingat ketika ibu selalu menontonku bertanding sembari membawa roti isi daging dan susu cokelat kesukaanku. Melambaikan tangannya yang mungil itu dari bangku ini. Aku mengeluarkan ponsel yang kubawa dan memasang headset.Kudengarkan lagu yang selalu mengingatkanku akan ibu.

Letih terlihat diwajah yang tua itu
Tertidur pulas dalam alunan gelap malam

Dibalik senyummu teduhkanku

Terbayang potret kala engkau masih muda

Ajarkan sebuah kata cinta dalam hidup

Kekuatan kasihmu nyata pulihkan jiwaku yang kadang goyah

Pesonamu masih jelas kurasa hingga kini

Menemani hingga ku dewasa

Derai airmata dan pengorbananmu takkan tergantikan

Terima kasih ibu..

Waktu cepat bergulir

Sisakan banyak kisah

Dia yang kau cintai tlah lama meninggalkan dirimu sendiri

Namun tetap kau berdiri tegak pada dunia

Lagu ini selalu menemaniku, Pesona Potretmu oleh Ada Band.

Ibu....

Apakah Ibu senang di surga sana?

Apakah doaku selalu sampai?

 Altara sayang ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun