Mohon tunggu...
Filivi Delareo Wanwol
Filivi Delareo Wanwol Mohon Tunggu... -

Stock Observer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesona Potretmu

3 Oktober 2017   15:29 Diperbarui: 3 Oktober 2017   15:36 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ah tidak, aku hanya merasa bahwa ibuku merupakan ibu yang berbeda dari yang lain." Ucapnya,

Perlahan aku tatap wajah gadis ini, aku bisa menyimpulkan bahwa dia merupakan gadis belia yang sedang melewati masa pubertas dan mencari kebebasan tersendiri. Namun, masih terhalang oleh peraturan dan keinginan orang tua.

"Bagaimana kamu bisa seyakin itu?" tanyaku.

"Ibu hanya selalu ingin menjadi ibu, tidak pernah sedikitpun ingin menjadi temanku, ataupun sahabatku. Aku juga mau seperti teman-temanku diluar sana. Yang bisa berbincang panjang lebar dengan ibu layaknya sahabat, yang bisa terbuka sampai dengan pengalaman pribadi tanpa ada sedikit batasan, yang tidak ada sedikitpun jarak yang lebar dan terbatas pada hubungan ibu-anak." Ketusnya,

Aku yang mendengar omongan gadis belia ini, mulai menulis sesuatu di buku kecil yang aku bawa. Lalu aku memberikan itu kepada dirinya. Dia yang membaca itupun bertanya,

"Ini apa?"

"Itu adalah perbincangan antara diriku dengan ibu. Dan kala itu ibu benar-benar menjadi sahabatku."

"Ini kan perbincangan sepele." Ucapnya,

"Tapi bukankah sahabatmu pasti pernah meminta bantuanmu?"

Gadis itu terdiam sembari melihat ulang kertas yang kuberikan.

Belikan Ibu gula sekilo di warung depan, nanti kalau ada kembalian ya kamu pake buat beli jajanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun