"Ya kenapa ibu tidak mengerti perasaanku, aku kan juga ingin bersantai di rumah."
"Siapa namamu?" tanyaku,
"Vela."
"Umurmu?"
"14 tahun."
Jawaban singkat-singkat seperti ini memang merepotkan, susah sekali bagiku untuk membuat sebuah percakapan yang nyaman diantara kami berdua.
"Namaku Altara. Umur kita terpaut jauh, kamu 14 sedangkan aku menginjak 23 tahun." Ucapku sembari menggaruk-garuk rambut yang tidak gatal ini.
Namun dia tidak merespon, hanya sesekali merapikan rambut dan melihat adiknya dari kejauhan. Aku yang sudah kehabisan kata-kata, tidak terlalu memikirkan gadis yang sedang kesal ini. Kembali aku menonton pertandingan bola.
"Apakah paman memiliki ibu?" tanyanya,
Mendengar pertanyaan itu, aku tersenyum dan melihat matanya,
"memangnya kenapa kamu bertanya seperti itu?"