Kontekstualisasi: Pahami konteks di mana penelitian akan dilakukan, termasuk latar belakang sosial, budaya, dan pendidikan dari para partisipan.
2. Pengumpulan Data
Wawancara: Lakukan wawancara mendalam dengan siswa, guru, atau pihak lain yang terlibat dalam proses pembelajaran matematika. Wawancara ini bisa bersifat terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur.
Observasi Kelas: Amati interaksi di dalam kelas, termasuk cara guru mengajar, cara siswa berinteraksi dengan materi, dan dinamika sosial di dalam kelas.
Dokumentasi dan Artefak: Kumpulkan dokumen seperti jurnal siswa, rencana pelajaran guru, tugas, dan hasil pekerjaan siswa yang dapat memberikan wawasan tambahan tentang pengalaman belajar mereka.
3. Transkripsi dan Organisasi Data
Transkripsi Wawancara dan Observasi: Ubah rekaman wawancara dan catatan observasi menjadi teks tertulis untuk memudahkan analisis.
Pengelompokan Data: Organisir data berdasarkan tema atau kategori awal yang muncul dari data yang telah dikumpulkan.
4. Analisis Data
Membaca dan Mencatat: Baca ulang data naratif beberapa kali dan catat kesan awal, tema-tema, atau pola-pola yang muncul.
Pengkodean: Tetapkan kode pada segmen-segmen teks yang relevan berdasarkan tema atau konsep tertentu. Kode bisa bersifat terbuka (muncul dari data) atau tertutup (ditentukan sebelumnya berdasarkan kerangka teori).