Melalui cerita, peneliti dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana siswa dan guru mengalami dan memahami pembelajaran matematika, termasuk aspek emosional dan kognitif yang mungkin tidak terjangkau melalui metode lain.
b. Kontekstualisasi Pembelajaran:
Analisis naratif memungkinkan pemahaman yang lebih kaya tentang konteks di mana pembelajaran matematika terjadi, termasuk faktor sosial, budaya, dan lingkungan yang mempengaruhi proses belajar-mengajar.
c. Identifikasi Masalah dan Solusi yang Relevan
Cerita dari siswa dan guru dapat mengungkap masalah spesifik dalam pembelajaran matematika serta solusi praktis yang telah dicoba, memberikan wawasan yang dapat langsung diterapkan untuk perbaikan pengajaran.
d. Pengembangan Metode Pengajaran yang Lebih Humanis:
Narasi dapat membantu guru mengembangkan pendekatan pengajaran yang lebih responsif dan humanis, yang mempertimbangkan kebutuhan dan pengalaman individu siswa.
e. Memfasilitasi Pembelajaran Reflektif:
Melalui refleksi naratif, siswa dan guru dapat lebih sadar akan proses belajar mereka sendiri, yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran matematika.
2. Kekurangan Analisis Naratif dalam Pendidikan MatematikaÂ
a. Subjektivitas dan Bias