Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Buku saya : Utang Itu Candu,menjalani hidup yang waras tanpa riba | Blog pribadi : https://www.banguntidur99.com/

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Mati Penasaran, Teror Pocong Pinjol Part II

11 Juli 2024   22:41 Diperbarui: 11 Juli 2024   23:00 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah pribadi dari https://www.tiktok.com/@ghostdmarketing/video/7380033288808975662

"Ok, siap, Rob."

Seusai memasak dan makan mie, mereka berdua memutuskan untuk tidak ikut tahlilan di hari ketiga karena masih merasa ketakutan.

"Rob, makasih ya bajunya. Gue pake dulu," ucap Fikri di sela-sela obrolan.

"Selow, Fik," jawab Roby.

Waktu menunjukkan pukul 20:00 WIB. Lalu HP Roby berdering, tertulis "Adam memanggil" pada layar HP Roby. Ia langsung mengangkatnya. "Halo, Dam."

"Di mana lu, Rob? Kok gak ada di rumah Budi? Gue telepon si Fikri gak diangkat-angkat. Ke mana ya itu anak?" tanya Adam dalam sambungan teleponnya.

"Fikri ada nih sama gue. HP dia ada di rumahnya. Dia tinggal HP-nya. Habis ngeliat pocong pinjol di rumahnya, Dam!"

"Waduh, seriusan lu, Rob? Gue kesana deh nanti habis ngaji dulu ya. Gak enak sama Budi udah di sini soalnya. Nanti gue juga jelasin sama Budi masalah si Fikri biar dia gak mikir aneh kalian gak datang ke tahlilannya."

"Ok, siap, Dam. Makasih ya. Salam sama Budi."

"Ok, Rob." Adam menutup teleponnya dan langsung bercerita kepada Budi tentang apa yang dialami Fikri di rumahnya.

"Padahal utang pinjol ibu udah dilunasi. Kok masih aja gangguin Fikri ya," ucap Budi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun