Mohon tunggu...
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama Mohon Tunggu... -

Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama (fikri)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Judulnya Biasa Saja, Begitu Biasanya Sampai Kami Yakin Anda Tertarik Membacanya

18 Maret 2011   13:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:40 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Gue sama lo sama - sama memiliki asumsi tentang perilaku seks tetangga kosan, tapi salah semua. Misal nih, gue menyangka lo orang baik - baik, terus suatu hari gue bawa cowok gw ke kamar, terus gue takut ketahuan sama lo, lo juga gitu. Lo berpikir gue cewek baik - baik, lo juga ngumpetin cewek di kamar. Jadi kita berdua sama - sama nakal. Tapi berusaha terlihat sebagai orang baik - baik. Kasarnya, kita munafik."

"Hmmm okay." Gikri datar.

"Aneh ga?"

"Ga aneh kok."

"Tapi?"

"Iya ga aneh, jadinya ga spesial. Jadinya menurut gue itu biasa."

"Ooohh, oke."

"Semua orang pasti pengen karyanya bagus. Monumental. Kan nanti pasti heboh tuh jadinya. Kalau cerita tentang selangkangan, orang skizo, cinta, orangtua dan anak, mimpi, sampe power ranger, pasti terlihat biasa. Kenapa? Karena semuanya berusaha untuk bagus. Jadi menurutku kita nulis tentang hal remeh aja. Jadinya nanti luar biasa. Hahaha!"

Fita bengong sesaat. Baru saja dia baca halaman digital tentang ajakan berkolaborasi menulis fiksi. Bahasa lawas namun masih masa kini muncul di layar. Ilfil. Ilang Filing. Dia pikir ini cuma kolaborasi fiksi istimewa. Percintaan kata yang dia rindukan. Tapi itu semua hanya dalam angan belaka. Lupakan orgasmik literasi. Ajakannya datang karena ada okasi khusus.

"Please dehh, dari dulu kita juga udah kolaborasi. Ngapain musti lapor?"

"Sabar. Sebentar. Gue ada ide nih!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun