Mohon tunggu...
Fika Fatiha
Fika Fatiha Mohon Tunggu... Lainnya - Beriman, Berilmu, Beramal

Menulis Karena Ga Bisa Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Disrupsi Generasi Milenial dan Generasi Z dalam Menyikapi Nasionalisme (Refleksi Hari Kebangkitan Nasional)

20 Mei 2022   09:34 Diperbarui: 20 Mei 2022   09:38 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dr. Wahidin Sudirohusodo begitu akrab dengan rakyat kecil, bahkan banyak rakyat yang berobat kepada dr. Wahidin tanpa bayaran sepeserpun. Kecintaanya dalam membantu rakyat tidak serta merta memuluskan niatnya untuk memperluas pengajaran pendidikan untuk rakyat. 

Ketika Beliau menganjurkan rakyat menyumbangkan materinya untuk membiayai pendidikan bagi anak muda, ternyata banyak rakyat maupun tokoh masyarakat yang enggan untuk menyumbangkan materi dan tidak antusias dengan anjuran tersebut. 

Mungkin pada saat itu orang-orang bersepakat bahwa pendidikan belum tentu bisa menghasilkan uang yang banyak, jadi, untuk apa Ber-Sekolah tinggi-tinggi bila ternyata mereka tidak bisa berpenghasilan yang layak.

Saat mengalami berbagai penolakan tentang idenya, akhirnya dr. Wahidin-pun bertemu dengan pelajar STOVIA (Tempat dr. Wahidin mengenyam Pendidikannya dulu). Pelajar yang di temui dr. Wahidin itu bernama Sutomo. Sutomo yang menyetujui dan sepakat dengan gagasan/pemikiran yang dr. Wahidin ungkapkan akhirnya Sutomo-pun membuat organisasi yang bernama Boedi Oetomo bersama rekan-rekannya. 

Tujuan didirikan awalnya adalah untuk memberikan gerakan kesadaran tentang pentingnya pendidikan, walaupun pada akhirnya setelah ditelusuri organisasi Boedi Oetomo hanya memberikan pengajaran tentang pendidikan kebanyakan kepada Bangsawan, tetapi walaupun begitu  tidak serta merta membuat organisasi Boedi Oetomo tidak menjadi pelopor adanya organisasi yang membangkitkan sikap nasionalisme.

Sosok dr. Wahidin sebagai penggagas ide-ide mengenai pendidikan dan sosok Sutomo yang menyetujui dan menyepakati gagasan dan ide tersebut lalu diwujudkannya dalam pendirian organisasi Boedi Oetomo menjadikan dua tokoh ini merupakan tokoh yang sentral dalam bukti adanya kebangkitan nasional. Oleh sebab itu hari kebangkitan nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei bertepatan dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo.

Kebangkitan nasional tidak hanya di definisikan sebagai hari persatuan, tetapi di definisikan juga sebagai hari bangkitnya kesadaran masyarakat melalui pendidikan untuk memiliki cita-cita bersama dalam merebut kemerdekaan. Peran berdirinya organisasi Boedi Oetomo adalah mengubah cara berjuang rakyat Indonesia dari perjuangan fisik kepada cara perjuangan melalui pendidikan.

Kemerdekaan diraih dengan tidak menghilangkan norma atau identitas bangsa itu sendiri. Kemerdekaan diraih dari hasil menggali identitas dan pemikiran bangsa yang kemudian diperjuangkan, dipertahankan dan di sosialisasikan untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. 

Mempertahankan identitas bangsa sebagai bangsa yang beradab dan memiliki cita-cita yang sama yaitu kemerdekaan di buktikan juga perjuangannya dengan terjadinya peristiwa sumpah pemuda (1928) dan perumusan Pancasila (1945).

Kebangkitan nasional yang di mulai dari tahun 1908 sampai dengan kemerdekaan Indonesia yang di cetuskan pada tahun 1945 tentu bukan sesuatu yang sebentar. Semenjak ada era kebangkitan nasional, butuh waktu 37 tahun lebih untuk menggali apa yang sudah seharusnya di lakukan Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaan. 

Ini membuktikan pula bahwa tidak ada sesuatu yang instan dalam mencapai hal apapun, maka hargailah setiap proses yang ada dengan tidak mengglorifikasi harus selalu cepat-cepat dalam mencari keuntungan misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun