Hari demi hari telah berganti, hingga tiba waktunya untuk pengumuman siapa sajakah siswa kelas 12 yang lolos untuk pendaftaran SNMPTN?
Alhamdulillah, berkat doa dari orangtua dan saudara, akhirnya nama saya tercantum dalam pendaftaran masuk perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN.Â
Saya sangat berambisi untuk lolos di SNM saat itu, sehingga saya berani untuk mengambil pilihan pertama di ITS jurusan teknik lingkungan dan pilihan kedua di UNESA jurusan pendidikan sains.Â
Padahal daya saing dua PTN tersebut sangatlah ketat dan seharusnya nilai yang diperoleh semasa SMA harus sangatlah tinggi.Â
Sebelumnya saya sudah sharing kepada orangtua dan tentor (guru bimbel) bahwa nilai saya hanya sekian, tetapi orangtua saya sangat mendukung apa yang saya sangat inginkan.Â
Lain halnya dengan tentor, kurang mendukung dengan PTN yang saya ambil, dikarenakan nilai saya rendah sehingga kemungkinan kecil untuk lolos di PTN tersebut.Â
Dengan keegosian dan sifat keras kepala saya, saya tetap mengambilnya. Serta tetap optimis bahwa saya akan lolos di salah satu PTN yang saya ambil. Hingga hari pengumuman telah tiba, saya tetap memiliki pikiran positif bahwa saya akan lolos, dan ternyata Tuhan berkehendak lain.
Saya gagal di jalur SNMPTN, di saat itu saya langsung shock dan menangis dalam diam. Hingga saya berani menceritakan pada orangtua bahwa saya tidak lolos jalur kali ini, tetapi orangtua saya masih mendukung untuk mengikuti jalur yang lainnya.
Pelajaran yang saya ambil saat itu adalah jangan terlalu egois dalam menentukan pilihan, dan jangan terlalu sombong serta bangga atas hasil yang diperoleh selama ini. Padahal manusia bisa merencanakan dengan sebaik-baiknya, tetapi Tuhan yang lebih tahu mana pilihan yang terbaik bagi saya dan mana pilihan yang tidak baik bagi saya untuk masa ke depannya.
Setelah pengumuman SNM, saya masih belum menerima bahwa saya belum bisa lolos ke jalur SNM.Â
Di saat itu saya merasa marah, kecewa hingga terpuruk, serta merasa bahwa hidup saya sangatlah hancur.Â